Tidur Nyenyak itu Nikmat!

Tidur Nyenyak Itu Nikmat!

Tidur Nyenyak itu Nikmat! – Bisa tidur nyenyak itu nikmat. Begitulah kata emak beranak pinak. Kamu yang jomblo pasti tidak akan bisa merasakan nikmatnya. Karena setiap hari kamu bisa ngekep guling dan tidur sampai ileran. Ketika kamu sudah menjadi seorang emak, kau akan bisa bedakan nikmatnya cukup tidur tanpa interupsi dari kanan kiri. Gak usah ngeres!

Yang namanya seorang emak punya anak bayi itu hampir mustahil bisa tidur nyenyak sepanjang malam tanpa diganggu tangisan bayi. Bayi haus, bayi ngompol, bayi kedinginan, bayi sakit, semua dia komunikasikan dengan tangisan. Masih mending kalau suara tangisan bayinya hanya satu, lha kalau 2?! Masih mending suara tangisan bayinya halus lembut mendayu, lha kalau tangisannya kenceng yang bikin orang sekampung bisa bangun?! Serius lho, suara tangisan bayi itu beda-beda, ada yang halus dan mendayu, ada yang kencengnya bikin jantung copot. Tapi namanya emak, mau sehalus apapun suara tangisan bayinya, dan sekebluk apapun tidurnya, kalau “alarm” tangisan itu sudah berbunyi ya pasti jenggelek kaget, terbangun. Itu naluri!

PERALATAN YANG ANEH

Tidur Nyenyak Itu Nikmat! (1)

Sudah 5 hari Kira sakit batuk pilek. Saya ingat saat itu ia baru berumur 8 bulan. Tapi siang itu saya dapati nafasnya tersengal-sengal. Awalnya saya mengira itu karena hidungnya buntu. Namun setelah saya perhatikan, hidungnya tidak buntu meskipun sedang pilek. Ketika dicermati nafasnya tersengal-sengal seperti ada rasa sesak di dada. Dia tidur gelisah, tak nyenyak. Sudah tahu kan gimana rasanya kalau lagi pilek, hidung buntu dan batuk, membuat tidur pasti rasanya gak enak. Lha ini bocah bayi kok pake nafasnya tersengal-sengal. Tak urung panik juga emak yang masih pake daster ini.

Jangan sampai ya ngamar di rumah sakit lagi. Baru beberapa bulan pulang ke rumah, rasanya gak rela kalau bocah mungil ini harus menginap lagi di rumah sakit. Lahir prematur dengan berbagai riwayat kelahiran yang bikin miris, tentu masih menyisakan trauma bagi saya. Bayangan berganti-ganti jarum infus masih menyisakan bekas menghitam di lengan dan kaki. Saya dekap bocah berumur 8 bulan itu yang masih bernafas dengan tersengal-sengal. Saya oleskan balsam bayi berharap dapat melegakan nafasnya. Namun sepertinya tak membawa perubahan berarti.

Malam hari setelah bapaknya pulang dari kantor, langsung saya seret untuk minta diantarkan ke dokter. Dengan tergesa-gesa si bapak kembali menyalakan kendaraan dan memacunya menuju tempat praktek dokter langganan. Di ruang praktek sudah banyak pasien mengantri. Ketika tiba giliran saya, panjang saya menyerocos menceritakan rasa sesaknya. Setelah Pak Dokter memeriksa, dengan lega beliau berujar “Bu, untung anaknya segera dibawa kemari.” Entah apa maksudnya. Lalu tak lama ia meminta suster membawa salah satu bayi kembar saya ke ruangan yang lain.

Saya ikuti suster ke ruang sebelah. Dipakaikannya seperangkat alat mirip alat menyelam yang menutupi hidung dan mulut bayi saya. Bocah bayi ini bisa juga berontak. Ia menangis meronta. Saya dekap ia dan berusaha saya tenangkan. Sambil setengah bingung saya tanya suster, ini alat apa?! Dari situ saya tahu ini namanya nebulizer. Dengan menyimpan sejuta rasa penasaran, saya gendong bayi yang masih menangis dan memakai nebulizer.

Setelah selesai saya kembali ke ruang dokter, meminta penjelasan selengkap lengkapnya tentang penyakit bayi saya. Saya merasa bayi saya hanya batuk pilek, kenapa harus memakai alat yang mengerikan seperti itu?! Lalu dokter menjelaskan bahwa batuk pilek untuk bayi dibawah 1 tahun itu bukan penyakit ringan.

BATUK PADA BAYI

Tidur Nyenyak Itu Nikmat! (3)

Ternyata dari penjelasan dokter, saya tahu bahwa batuk pada bayi dibawah 12 bulan, tidak bisa dianggap enteng. Jika bayi mengalami batuk dan pilek, dibutuhkan pengawasan ekstra bagi orang tua. Hal ini disebabkan bayi belum memiliki respon batuk yang sempurna.

Batuk pada dasarnya merupakan cara tubuh untuk mengeluarkan benda asing atau dahak yang ada di paru-paru. Jika respon batuk belum sempurna maka benda asing atau dahak tersebut dapat masuk ke saluran paru-paru. Tentu saja hal tersebut sangat berbahaya bagi pernafasannya.

Lantas bagaimana cara mengetahui apakah batuk tersebut masih pada ambang batas normal atau tidak?

Amati apakah bayi masih mau menyusu dengan normal? Jika bayi mengalami batuk disertai demam, tetap pantau suhu tubuhnya. Jika terlalu tinggi, segera bawa ke dokter. Usahakan bayi tetap bisa menyusu dengan normal untuk menghindari resiko dehidrasi. Amati frekuensi berkemihnya. Jika jumlah pipis berkurang, segera bawa ke dokter. Perhatikan juga nafasnya. Seperti Kira, jika ada gangguan pernafasan, nafas mulai tersengal-sengal, segera konsultasikan ke dokter.

Dari hasil diskusi dengan dokter, saya tidak perlu membawa bayi saya untuk opname di rumah sakit. Doker menyarankan untuk membeli nebulizer. Karena terapi gangguan pernafasan harus dilanjutkan selama beberapa hari ke depan hingga nafasnya kembali normal dan dahaknya encer. Berbekal rekomendasi dokter saya akhirnya membeli nebulizer.

Jika dulu saya hanya tahu kalau alat semacam itu untuk mereka yang memiliki asma akut saja, ternyata tidak. Untuk keluarga yang memiliki bayi pun nebulizer menjadi penyelamat. Karena gangguan pernafasan yang berujung pada masuknya benda asing ke dalam paru-paru bisa mengakibatkan kematian pada bayi. Naudzubillah… *ketok meja*

Kenapa memakai Nebulizer? Karena dengan nebulizer obat bisa langsung menuju sasaran, yaitu paru-paru. Sehingga efeknya lebih cepat dapat dirasakan. Lain halnya dengan obat minum yang membutuhkan waktu bekerja lebih lama karena masuk melalui aliran darah yang harus dicerna terlebih dahulu. Nah, untuk kasus-kasus yang mendesak seperti menangani gangguan pernafasan pada bayi, tidak boleh ditunda. Dibutuhkan kerja cepat. Makanya dipilihlah nebulizer ini.

MALAM YANG MENCEKAM

Ternyata petualangan mencekam di malam hari yang membuat tidur saya tak nyenyak masih berlanjut. Meskipun anak sudah tak lagi bayi, ternyata waktu untuk bisa tidur nyenyak tetap saja terasa sangat berharga. Suatu malam, saya sendirian di rumah bersama para bocah. Tiba-tiba nafas saya berat, dada sesak dan keringat dingin mengucur dari tubuh. Panik karena tidak ada yang bisa saya mintai tolong. Suami belum pulang, hujan deras, udara dingin, hanya bersama 2 bocah berumur 6 tahun di rumah.

Bismillah saya mencoba berdiri tegak, mengambil “peralatan penyelamat” yang nangkring di dekat kotak obat di atas lemari. Saya panggil para bocah untuk membantu memasang peralatan itu. Saya perhatikan terampil sekali mereka memasang piece demi piece peralatan tersebut hingga terangkai sempurna dan siap digunakan. Bahkan mereka lincah memasukkan kabel listrik kecolokannya, dan membantu memasangkan masker menutup hidung dan mulut saya. Sepertinya mereka sudah sangat terlatih.

Tidur Nyenyak Itu Nikmat! (2)

Jika biasanya saya yang menunggui mereka, kali ini saya yang terkulai lemas dengan nafas tersengal-sengal. Saya tidak memiliki riwayat asma. Saya sedang dalam keadaan sehat, tidak sedang batuk atau pilek. Pelan-pelan saya mengingat ada apa dengan tubuh saya. Saya ingat betul, sore hari saya makan donat yang ada gula palemnya. Saya jilati gula palem karena rasa manisnya yang tidak terlalu menyengat. Ini baru pertama kalinya saya makan gula palem. Apa mungkin saya alergi?! Karena setelah makan gula palem tersebut, saya batuk-batuk kecil, lalu tiba-tiba sesak nafas. Saya tak tahu pasti. Yang jelas saat itu saya tahu benar seperti apa rasanya gangguan pernafasan. Dada terasa panas. Jangankan tidur, bisa menarik nafas dengan utuh saja saya kesulitan. Ah, ternyata satu helaan nafas itu nikmat, Jendral! Sungguh berkat yang tidak ada duanya.

Malam itu, setelah dibantu nebulizer, akhirnya saya bisa tidur lebih nyenyak. Bernafas lebih nikmat. Berkat partner terbaik yang direkomendasikan dokter anak 6 tahun yang lalu. 6 tahun dan Omron Nebulizer tetap menjadi partner setia kami melewati masa mencekam mengalami gangguan pernafasan.

Ternyata oh ternyata, gangguan pernafasan itu bisa datang pada siapa saja. Bukan hanya pada mereka yang memiliki riwayat sakit asma. Tidak pakai kulonuwun, tidak pakai permisi. Entah apa yang terjadi pada saya jika di rumah tidak ada nebulizer. Sungguh punya partner yang mampu menyelamatkan helaan nafas itu berkah luar biasa.

KENAPA NEBULIZER OMRON

Omron terbukti kualitasnya. Sejak Papa saya stroke 10 tahun yang lalu, semua alat medikasi yang ada di rumah bermerk Omron. Mulai dari alat ukur tekanan darah hingga kursi roda bermerk OMRON. Sejak punya bayi, termometer saya pun bermerk OMRON. Jadi ketika datang ke toko alat kesehatan untuk membeli nebulizer, saya tak ragu untuk menanyakan merk OMRON.

ne-c803

Untuk perbandingan dengan nebulizer merk lain, nebulizer OMRON memiliki banyak keunggulan. Salah satunya, NEBULASINYA EFISIEN. Jika merk lain untuk takaran obat tertentu memerlukan waktu sekian jam, maka dengan nebulizer OMRON lebih cepat dan efektif. Apalagi Nebulizer OMRON tipe NE-C803 ini mungil dan ringan. Beratnya kurang dari 2kg, dan hanya sebesar telapak tangan orang dewasa. Enteng tho?! Jadi bisa dibawa kemana-mana. Seperti kita cari pasangan hidup, partner terbaik itu tidak boleh memberatkan. Karena mungil dan ringan inilah Nebulizer OMRON layak dinobatkan sebagai partner terbaik.

Oh iya, kalau pasangan hidupmu berisik pasti risih juga dong ya?! Udah besar, bawel pula. Berisik deh. Gak enak kan?! Makanya, pilihannya Nebulizer Omron NE-C803 aja. Hening, bang! Aluuuus bener deh… Jadi yang punya bayi juga gak bikin trauma. Eh tapi jangan salah, meski kecil begini kualitasnya gak kalah kok sama yang gede. Sudah gitu gampang pula bongkar-pasangnya. Gak percaya?! Tengok deh video ini!

Kan.. kan… apa adik bilang, gampang kan?! Kalau bocah umur 6 tahun aja lihai bongkar pasangnya, apalagi kamu?! Jangan lupa, kalau sudah selesai dipake, disimpannya yang bener. Eh, disterilkan juga ya, biar terjaga kebersihannya. Masak iya alat yang mau masukin obat ke paru-paru malah kotor. Berabe, bang…

Punya partner setia itu enak, awet bang.. Gak berisik, mungil dan ringan, gak menambah berat beban abang.. Ditambah lagi efektif dan efisien, bikin hemat kantong abang… Sumpah bang, partner yang ini bikin nafas abang jadi lega! Bikin tidur abang makin nyenyak. Masih kurang apa coba?! Beneran Partner terbaik kan!

Ah sudahlah… Hayati mau bobok nyenyak dan mensyukuri nikmat Tuhan! Karena setiap helaan nafas itu begitu berharga, ayolah kita gunakan sebaik-baiknya. Jangan disia-siakan ya! Selamat tidur nyenyak! Jangan lupa berdo’a!

Artikel ini diikutsertakan untuk lomba penulisan “OMRON Nebulizer, Partner terbaik untuk mempermudah gangguan pernafasan

blog-banner


18 Comments :

  1. Semoga Kira Kara sehaaaaaattt sehat terus ya mbaaaaa 🙂

    1. Amin… Amin…. Tante Nurul juga sehat terus yaaa.. Biar kita bisa sama-sama terus.


  2. Semoga Dedek kembar tumbuh kembang sehat dan bisa tidur nyenyak selalu yaaaa say?

    1. Amin… Amin… *Peyuk mbak Tanti*


  3. Ikut tegang bacanya Mbak. Moga sehat terus si kecil juga Mbak Wiwid 🙂

    Salam kenal ya Mbak 🙂

    1. amin.. amin… matur thank you doanya mbak. Semoga mbak Wahyu Widya juga selalu sehat yaa.. biar bisa chitchat dan nulis terus 🙂


  4. Tidur nyenyak emang nikmat banget Mbak. Pas bangun segeeerrr. Beda deh kalo tidurnya gelisah, bukannya seger, malah pusing. Alatnya bagus ya Mbak. Baru dengar juga merk ini hihii. Good luck lombanya Mbak. 🙂

    1. Iya mbak.. setelah punya anak baru kerasa tidur nyenyak itu ternyata nikmat. hahha… amin.. amin…


  5. Anak-anak sigap ya, MBak. Bahagia memiliki mereka pemberi kebahagiaan. Aku juga mulai kenal dengan nebul Omron ini,

    1. Alhamdulillah mbak… Anak-anak benar-benar sumber kebahagiaan ya.. 🙂


  6. Anak kalau tidur nyenyak, biasanya nggak mudah rewel mba 🙂

    1. Iyaa.. bener mbak Lid. Bangun jadi seger, moodnya juga bagus.


  7. Wiwittt, setuju banget soal kenikmatan tidur nyenyak saat punya banyak anak, hihihi.., been there done that.

    Btw, oke juga kayaknya punya nebulizer omron di rumah ya, kalau dihitung2 jatuhnya jadi jauh lebih murah daripada bolak-balik untuk terapi…

    1. Iyaa.. beneran hemat punya nebulizer sendiri. Sekali ke dokter gak cukup 200rb. Padahal Nebulizer Omron pas diskon kemarin hanya 600rb’an. Lumayan banget kan ya?!


  8. Ohh ternyata nebulizer bisa langsung mengantarkan obat hingga ke paru-paru to? pasti batuknya akan segera hilang tuh. Semoga sehat terus Kiraaa

    1. Iya mbak.. Obatnya langsung di hirup, jadi langsung masuk ke paru-paru. Amin.. amin…


  9. Omron aku pake tp yg alat utk mencek gula darah ama tekanan darah mba. Nebulizer nya blm ada :D. Memang bgs kok merk ini. Adikku yg dokter jg rekomendasinya beli alat kesehatan merk omron ini

    1. toss mbak.. saya juga punya yang buat alat ukur tensi darah itu. Awet banget yaa.. Alat ukur tensi darah ini udah hampir 10 tahun deh. Masih prima. Dan nebulizernya ini sudah 6 tahun lebih. worth every penny lah..


Leave a Reply :

* Your email address will not be published.

ABOUT ME
black-and-white-1278713_960_720
Hi I’am Wiwid Wadmira

I am a mom of twin who love reading, writing and de cluttering. I blog about my parenting style, financial things & reviews. You may contact me at mykirakara@gmail.com

------------------
My Instagram
Invalid Data