Review Mesin Jahit Mini Portable
Beberapa waktu yang lalu saya membeli mesin jahit portable. Kalau gak salah sih tipenya FHSM-202. Ini mesin jahit mini yang sudah memakai 2 benang, lengkap dengan pedal dan adaptor. Mesin jahit yang dibanderol dengan harga pasaran 200rb’an ini memiliki fitur yang sederhana dan diperuntukkan bagi kerja jahit sederhana. Berikut penampakan si mini portable di meja kerja saya.
Ukurannya tidak lebih besar dari laptop. Beratnya juga gak sampai 1,5kg. Jadi cukup ringan dijinjing kesana kemari. Untuk mesin jahit dengan harga 200rb’an, ini sangat layak untuk diadopsi. Kerjanya stabil dan gak ribet. Tutorialnya banyak di jumpai di youtube. Jadi gak terlalu bingung lah. Apalagi kalau sebelumnya pernah pegang mesin jahit jadul macam singer dan kawan-kawannya, pasti gak bingung untuk masukin alur benangnya. Mostly hampir sama dengan alur benang di mesin jahit semacam singer dkk.
Mesin jahit ini sudah memakai 2 benang. Jadi di dalam juga dilengkapi tempat untuk benang spool atau bobbin. Di dalam paket pembeliannya pun juga disediakan 4 benang spool cadangan. Yang agak tricky adalah ketika mau menggulung benang spool, kita harus menekan bulatan kecil yang ada di sisi kanan mesin jahit. Kalau puyeng, cari tutorialnya di youtube memakai kata kunci “bobbin winding”.
Untuk kekuatan jahitan, jika dibandingkan dengan pendahulunya yang masih menggunakan 1 benang, tentu yang tipe ini lebih unggul. Jahitannya lebih kokoh dan tidak mudah terlepas. Sangat layak untuk pemula dan pekerjaan jahit ringan. Apalagi hanya sekedar menjahit celana sobek atau saku yang lepas jahitannya. Worthed banget lah untuk kelas ringan dengan harga yang gak bikin kantong menangis. Bahkan untuk saya yang sedang belajar jahit lurus dan buta pola, mesin jahit ini sudah sangat memadai. Saya berhasil merombak beberapa baju ukuran dewasa untuk dipakai kira dan kara. Tapi jangan ditanya kerapihan jahitan saya yaa… masih jauh dari proffesional dan kelas terbang tinggi lah. Mesin jahit ini juga menyelamatkan dompet saya dari membeli celana baru.
Namun untuk pekerjaan jahit berat, mesin ini tidak saya rekomendasikan. Karena jika dibandingkan dengan hasil jahitan mesin jadul macam singer, brother dan kawan-kawan, hasilnya sangat jauh. Pada jenis kain tertentu yang tipis dan ringan, jahitannya mudah melebar yang tentu saja rawan sobek lagi. Bahkan jika kain harus bertumpuk lebih dari 3 atau 4, kerja jarum jahit jadi berat dan keras. Tentu saja hasil jahitan jadi tidak maksimal. Untuk mensiasati agar jahitan tidak mudah longgar dan lepas, biasanya di kedua ujung jahitan saya dobel atau jahit ulang sepanjang kurang lebih 3-5 cm. Untuk benang yang tebal, biasanya kecepatan jahitan saya ubah ke setting yang lebih cepat. Oh iya, mesin ini dilengkapi 2 jenis kecepatan, lambat dan cepat. Jadi bisa dipilih sesuai kebutuhan.
Nah ini salah satu project remake baju yang pernah saya jahit menggunakan mesin jahit mini portable ini. Spesial untuk bulan April ini lagi libur ngerjain projectnya karena sedang fokus kerjaan utama yang deadline bulan ini. Semoga bisa update di instagram untuk project project selanjutnya.
Yang ini spesial buat Kira dan Kara: belajar dari pengalaman bundamu yang dulu sering kabur ketika uti awi mengajak belajar menjahit, ini yang bisa bunda bilang. Belajarlah menjahit lurus walau hanya sekedar jahit sapu tangan nduk… Karena skill satu ini tidak akan pernah membuatmu rugi. Bahkan disaat darurat bisa menyelamatkan kantong dan dompetmu. Belajarlah nduk.. belajarlah… suatu hari nanti, gantian bunda yang akan mengajarkan kamu menjahit. Kita akan bercanda, beradu argumen dan berceloteh sambil njahit. Suara jegres jegres mesin jahitmu suatu hari nanti mungkin akan membuat bunda kangen dan telp kamu untuk tanya, ada bajumu yang bolong apa enggak, nduk?!
No Comments :