Road Trip Naik Bus, Siapa Takut?
Adakah di antara kalian yang pernah road trip atau melakukan perjalanan darat jarak jauh? Siapa yang biasanya mudik jarak jauh memilih naik bus? Biasanya karena alasan apa sih, gengs?
Saya pernah melakukan perjalanan darat dari Surabaya – Jakarta dan Jakarta – Surabaya. Perjalanan darat sejauh lebih dari 800 KM tersebut saya tempuh bersama teman-teman kantor. Pada waktu itu kami pergi untuk menghadiri pernikahan salah satu teman kantor yang diadakan di salah satu gedung di Jakarta. Kami berangkat naik mobil dengan waktu tempuh perjalanan lebih dari 20 jam. Itu berarti hampir seharian kami berada di jalanan.
Capek? Iya, pasti rasanya sangat capek. Namun rasa capek itu terkalahkan oleh rasa bahagia karena kami berangkat bersama teman-teman. Sepanjang jalan diiringi canda, tawa dan obrolan yang tak ada habisnya. Karena naik mobil, maka kami bebas berhenti kapan saja dan di mana saja. Jika dirasa terlalu lelah, kami bebas memilih mau berhenti di rest area atau di restoran-restoran yang kami sepakati.
Namun karena membawa mobil sendiri, tentu kami harus saling bergantian menyetir kendaraan. Semua demi menjaga stamina sang sopir. Sopir tidak boleh terlalu lelah atau mengantuk, karena bisa membahayakan seluruh penumpang. Jadi jika sopir yang bertugas sudah mulai lelah, kami harus siap menggantikannya.
Siapa sangka, ternyata pulang dari Jakarta kami tidak bisa membawa mobilnya kembali bersama kami. Karena satu dan lain hal, demi keselamatan bersama kami terpaksa harus berganti moda transportasi. Mau naik pesawat, ternyata lumayan mahal untuk kantong kami yang karyawan biasa. Naik kereta api, tiketnya susah di dapat karena penuh. Satu-satunya pilihan yang tersedia saat itu hanyalah pulang naik bus. Perjalanan Jakarta-Surabaya naik bus, tidak pernah terbayangkan sama sekali bagi kami.
Ternyata Jakarta-Surabaya naik bus enaknya kami tidak harus bergantian menyetir kendaraan. Kami bisa sama-sama duduk manis dan bercanda sambil menghabuskan cemilan sepanjang jalan. Kami tidak harus was-was bergantian istirahat demi bisa bergiliran menyetir. Selain itu tiket bus Jakarta-Surabaya sangat ramah kantong karyawan dan anak kuliahan yang uang kirimannya kadang tersendat. Kami bisa jauh lebih rileks menikmati perjalanan dan ngobrol bersama.
Karena bus yang kami tumpangi adalah bus jarak jauh, maka bus tersebut dilengkapi dengan reclining seat atau kursi yang sandarannya bisa direbahkan untuk posisi tidur yang nyaman. Bus juga dilengkapi dengan toilet di dalamnya, sehingga jika ada yang ingin buang air, bus tidak harus berhenti di POM bensin terdekat. Bus juga tidak harus berhenti di setiap terminal yang dilewati. Bus akan terus melaju sampai tujuan akhir yaitu Surabaya. Jangan takut kesepian, bus juga dilengkapi dengan TV dan DVD untuk memutar musik-musik yang menemani sepanjang perjalanan. Bus hanya berhenti di restoran-restoran tertentu untuk istirahat makan.
Kelebihan lainnya adalah, kami jadi lebih hemat karena tidak harus jajan di sepanjang jalan. Uang tiket yang kami bayarkan sudah termasuk tiket makan di restoran. Restoran yang dijadikan tempat istirahat biasanya sudah menjadi rekanan dengan perusahaan oto bus, sehingga menu yang bisa kita pilih sudah sesuai dengan harga tiket bus yang kita bayarkan. Jadi tidak takut untuk makan kenyang sesuai menu.
Karena tidak banyak berhenti dan tidak banyak istirahat, maka waktu tempuh dengan naik bus jadi lebih singkat. Ditambah lagi sekarang sudah dibangun jalan tol Trans Jawa yang menghubungkan Jakarta –Surabaya, yang membuat waktu tempuh perjalanan menjadi makin singkat. Konon katanya perjalanan darat Jakarta-Surabaya bisa ditempuh kurang lebih selama 10 jam saja. Keren! Kalau sudah seperti ini, tentu perjalanan darat bukan lagi hal yang menakutkan.
Pesan tiket bus juga gak harus datang ke terminal. Kamu bisa klik di sini untuk mendapatkan harga tiket bus yang tidak jauh berbeda dengan harga di terminal. Kalau tempat berangkatnya, tergantung dengan perusahan oto bus yang kamu pakai. Ada yang berangkatnya dari terminal, ada juga yang berangkatnya dari garasi oto bus bersangkutan. Namun yang jelas, biasanya tempat berangkatnya cukup strategis dan mudah dijangkau kendaraan umum. Jadi gak takut rempong juga.
Karena sudah terbiasa naik bus jarak jauh, maka hingga sekarang setelah punya dua anak kunyil, kami masih naik bus untuk untuk bepergian. Bahkan naik bus menjadi salah satu kesukaan dua bocah kembar saya ketika menjalani rutinitas mudik. Mereka sudah tahu dan sudah hafal apa saja yang harus dipersiapkan sebelum naik bus. Karena perjalanan yang kami tempuh selama 5 jam, maka mereka harus membawa serta amunisi agar tidak mudah bosan duduk di dalam bus.
Ternyata dengan terbiasa naik bus, membuat duo kembar jadi lebih tahan banting. Ketika kami harus bepergian lebih jauh lagi, mereka jadi lebih kooperatif dan tidak mudah rewel selama perjalanan. Bahkan untuk waktu tempuh selama 12 jam mereka sama sekali tidak mengeluh bosan atau bertanya kapan sampai. Dengan persiapan, menempuh perjalanan naik bus bersama anak-anak jadi tidak terlalu menakutkan.
Nah, bagaimana dengan kamu?
Apalagi kalau kamu mengaku seorang backpacker, tentu akan lebih menantang menikmati perjalanan darat dengan naik bus. Harga tiketnya pun lebih ramah di kantong dibandingkan dengan harga tiket moda transportasi yang lain. Berani road trip naik bus? Siapa takut!
No Comments :