Ajak Anak Bermain di Wahana Balon Raksasa Ala Funtopia

AJAK ANAK BERMAIN DI WAHANA BALON RAKSASA ALA FUNTOPIA – Beberapa waktu lalu, Kira dan Kara mengeluh jenuh. Segala macam buku dibongkar dan dibolak-balik. Seperti layaknya anak yang sedang bosan, mereka hanya melihat sekilas buku-buku yang berserakan, tanpa dibaca. Melihat gelagat yang tidak sehat, saya pun meminta ayahnya untuk mengajak mereka bermain di luar rumah.

Biasanya kita selalu menyempatkan untuk bermain di taman atau area outdoor hanya untuk menyalurkan energi para bocah yang kadang berlebih. Berhubung beberapa minggu ini kita sedang sama-sama ribet dengan project kerjaan, akibatnya anak-anak lebih banyak hanya berdiam diri di dalam rumah dan menghabiskan waktu bersama mainannya.

Setelah sejenak mereka diajak berkeliling naik sepeda, moodnya kembali membaik. Sebenarnya intinya para bocah itu terkadang hanya butuh menghabiskan energinya. Masalahnya kadang orang tua kurang perhatian dan terlalu sibuk dengan urusannya sendiri. Lego, buku, puzzle, dan permainan lain memang bagus untuk anak-anak. Namun tidak bisa dipungkiri juga kalau ada kalanya para bocah butuh lompat-lompat, panjat-panjat atau bebas berlarian.
Anak-anak yang tidak leluasa menggunakan energinya untuk kegiatan yang aktif dan positif, akan mudah lesu dan merasa bosan. Ujung-ujungnya main gadget lagi-gadget lagi. Seperti kata penjelasan Mia Lukmanto, CEO dan Founder Beyond Screen Production, ”Saat ini, tren penggunaan gadget sudah tidak memandang usia dan anak usia prasekolah sudah paham teknologi. Artinya, kreativitas para orangtua dalam menyediakan kegiatan pengganti screen time anak sangat dibutuhkan, karena aktivitas fisik sangat berperan dalam menstimulasi kecerdasan anak. Otak dan daya tahan tubuh saling bergantung dan bekerja timbal balik, sehingga pemberian stimulasi menjadi sama pentingnya dengan pemberian nutrisi”.

Lebih Christian Suwarna, Senior Vice President Business Development Traveloka menjelaskan,

“Arena permainan outdoor dengan ragam hiburan yang bisa dinikmati seluruh keluarga sepanjang hari merupakan sebuah konsep yang langka untuk kehidupan perkotaan saat ini.”

Bener banget yaa… gak heran kalau anak-anak jadi lebih mudah bosan kalau orang tuanya tidak ikut turun tangan untuk memberikan stimulasi dan mengarahkan energinya untuk kegiatan yang aktif dan positif.

Pada tahu gak kalau rasa bosan inilah yang biasanya memicu anak melakukan tindakan-tindakan negatif untuk mencari tantangan dan menggunakan energinya. Itu kenapa, penting buat orang tua memiliki jeda sejenak ketika anak sudah mengeluh dan nampak jenuh. Karena itu Traveloka bersama Beyond Screen Production berkomitmen membawa ragam alternatif hiburan yang menyenangkan untuk anak, yang sekaligus bisa menjadi sarana stimulasi untuk mengasah hobi, keterampilan dan kreativitas mereka. Hingga dalam waktu dekat hadirlah FUNTOPIA BALLOON PARK di Surabaya. Hoorreee…

APA ITU FUNTOPIA, KAPAN DAN DIMANA? Nah kalau ada yang sedang mati ide melakukan kegiatan luar rumah, boleh dicoba nih untuk datang ke FUNTOPIA Balloon Park. Funtopia Balloon Park adalah arena bermain yang berisi wahana balon-balon raksasa yang bisa digunakan untuk bermain, melompat, memanjat, berlari dengan aman untuk anak-anak.

Pas banget kaaan… Kebetulan kami sedang sama-sama bosan naik sepeda mulu tiap sore, jadi akhir pekan nanti kita putuskan untuk bersenang-senang melepaskan adrenalin di Funtopia Balloon Park. Kalau biasanya susah sekali mengajak ayah untuk keluar rumah, kali ini kita sukses iming-iming si Bapak untuk ikut bermain di wahana balon raksasa ini.

Funtopia Balloon Park ini sudah dirancang sedemikian rupa dengan mempertimbangkan kekuatan dan keamanan sehingga bisa digunakan untuk bukan hanya anak-anak tetapi juga remaja dan orang dewasa. Seperti misalnya arena MISTERY MAZE adalah salah satu wahana yang paling tinggi mencapai 13 meter atau setara gedung lantai 3 yang bisa digunakan orang tua untuk menemani anak-anaknya bermain mengelilingi labirin balon raksasa tersebut. Seru kan? Seru dong pasti!

Selain Mistery Maze ada apa lagi? Banyaaak kak. Berikut beberapa diantaranya:

  • Traveloka Track, merupakan perosotan raksasa
  • Candy cane adalah balon raksasa yang menyerupai dunia permen
  • Caterpillar cave, di mana anak-anak bisa menelusuri terowongan besar yang berbentuk ulat
  • Old Octopus adalah balon raksasa yang berbentuk gurita dan tentakelnya bisa digunakan sebagai perosotan.
  • Crown Castle Yang pasti disukai para princess dan pangeran cilik. Sebuah kastil raksasa dari balon yang akan memenuhi fantasi anak-anak tentang dunia kerajaan.
  • Mighty Mushroom, jamur raksasa yang aman dipanjat oleh anak-anak.
  • Tak ketinggalan Bunny Boo si kelinci raksasa berwajah imut.

Funtopia Balloon Park akan diadakan di PENINSULA – Bukit Darmo Golf Surabaya mulai tanggal 3 November sampai 2 Desember 2018. Anak-anak bisa menikmati wahana balon raksasa tersebut setiap hari sabtu dan minggu, mulai pukul 07.00 sampai pukul 22.00. Funtopia tidak hanya menyediakan wahana bermain balon raksasa, tetapi juga food court agar pengunjung tidak kelaparan atau kehausan setelah lelah bermain. Nantinya akan ada juga berbagai kompetisi yang bisa diikuti, diantaranya jingle dance, jingle song, fun visit, fun drawing, fun story dan masih banyak lagi.


Tiket bermain Funtopia Balloon Park bisa dibeli melalui www.traveloka.com maupun datang langsung ke arena bermainnya di Bukit Darmo Golf. Kalau mau dapat harga early bird, bisa beli melalui TRAVELOKA dengan harga Rp.65.000 (enam puluh lima ribu rupiah) untuk tiket anak-anak usia 2 – 16 tahun dan Rp.40.000 (empat puluh ribu rupiah) untuk orang dewasa usia 17 tahun ke atas. Tiket pre sale atau early bird sudah bisa dibeli sejak tanggal 23 oktober hingga 2 november 2018. Masih ada waktu nih. Kemarin saya beli bahkan dapat harga promo tambahan melalui aplikasi Traveloka di smartphone. Harga yang banyak diskonnya begini emang favorite para ibu yaa…

Untuk tiket harga normal Rp 80.000 (delapan puluh ribu rupiah) untuk anak-anak usia 2-16 tahun dan Rp 40.000 (empat puluh ribu rupiah) untuk orang dewasa. Mayan banget kan diskonnya kalau bisa beli early bird. Buruan mumpung masih ada waktu. Cara belinya bisa dilihat di bawah yaa…

1.Klik aplikasi Traveloka dan pilih Traveloka Aktivitas & Rekreasi, lalu klik Funtopia Balloon Park – Surabaya

 

2. Klik jumlah tiket yang akan dibeli, nanti akan kelihatan jumlah yang harus dibayar.

 

3. Pilih tanggal kunjungan yang telah direncanakan.

 

4. Masukkan data kontak pemesan tiket sesuai isian kolom

 

5. Isi kolom data pemegang tiket sesuai dengan kartu identitas yang dimiliki.

 

6. Selanjutkan akan terlihat jumlah yang harus dibayar, kemudian pilih metode pembayaran.

 

7. Setelah dilakukan pembayaran, maka kita akan menerima e-voucher yang akan digunakan sebagai tiket masuk ke wahana Funtopia Balloon Park.

 

Jadi siapa yang akan ikut seru-seruan di Funtopia bulan depan? Jangan sampai kelewatan yaaa… Btw, jangan lupa kasih ucapan terima kasih juga buat Beyond Screen Production yang sudah bersusah payah bersama timnya dan Traveloka mewujudkan mimpi para bocah bermain di Funtopia Balloon Park seperti kota-kota lain.

    

Hijup dan Resik-V Berbagi Kunci Keluarga Harmonis

HIJUP Dan Resik-V Manjakani Berbagi Kunci Keluarga Harmonis

Arisan Resik dan Hijup Bloggers Meet Up di Surabaya memang sudah berlalu. Tetapi wejangan-wejangan yang disampaikan masih terus terngiang di telinga. Siapa sih yang gak pengen keluarganya bisa terus harmonis hingga 25 tahun dan seterusnya. Di acara Arisan Resik bersama Resik-V Manjakani dan Hijup kemarin, ternyata banyak peserta yang sudah berumah tangga lebih dari 15 tahun. Mupeng berat ya…

Acara yang berlangsung sejak siang hari ini menghadirkan banyak narasumber, diantaranya Sarah Sofyan (pemilik Rumah Ayu dan Khazanah Kreatif), dr. Muhammad Ilham Aldika Sp.OG, Ibu Yuna Eka Cristina (Brand Representatif dari Resik-V), dan Ibu Mieta dari Mieta Heartwork. Arisan yang dihadiri 25 perempuan berbagai usia ini bukan hanya berbagi ilmu tetapi juga berbagi ketrampilan. Bahasan kesehatan kewanitaan yang cukup bergizi menjadi pelengkap acara. Berikut beberapa bahasan yang berhasil dirangkum.

Sarah Sofyan seorang public figure yang memiliki segudang aktifitas harus tetap mejalankan tugasnya sebagai seorang istri sekaligus seorang ibu dengan seimbang. Menjaga kesibukan di luar rumah tetap bisa berjalan beriringan dengan segala tetek bengek tugas domestik tentu membutuhkan ketrampilan dan cara khusus. Siapa yang gak pengen menjaga keluarga tetap harmonis tapi otak perempuan juga tetep waras.

Mungkin ada beberapa perempuan yang tahan untuk terus menerus ada di dalam rumah, tetapi ada juga perempuan-perempuan yang butuh keluar rumah, menghirup udara agar batin tenang. Bukan karena di rumah tidak bahagia, tapi bagi beberapa wanita menghirup udara di luar rumah itu menjadi penyeimbang hidup. Berkutat di dalam rumah, bermain bersama anak dan ngobrol menghabiskan teh bersama suami itu memang menyenangkan dan menenangkan. Namun sesekali bertemu teman-teman dan melihat dunia luar, dapat memperluas pikiran dan menyeimbangkan logika.

Begitupun Sarah Sofyan. Untuk itulah dibutuhkan kunci agar keluarga tetap harmonis di tengah kesibukan wara-wiri dengan segala macam kegiatan. Berikut kunci yang dibagikan Sarah kepada para peserta arisan resik:

Komunikasi

Berkomunikasi menjadi kunci pertama agar keinginan suami dan istri tetap nyambung. Tak pelak karena kemudi rumah tangga bergantung pada tangan keduanya. Jika komunikasi antara suami dan istri tak berjalan baik, maka jangan harap keluarga bisa terus harmonis.

Untuk menjaga komunikasi tetap baik dibutuhkan sikap saling menghargai antar pasangan. Maklumi kalau istri nyerocos curhat hal-hal yang kadang suami tidak paham ujung pangkalnya. Wanita butuh mengeluarkan 20.000 kata dalam sehari. Pun demikian dengan istri, kalau ngomong sama suami itu harus gamblang, to the point dan tak perlu bertele-tele. Karena kemampuan otak lelaki dalam mengolah kata, berbeda dengan perempuan. Tidak usah pakai kode-kode yang gak dimengerti suami. Daripada baper gak jelas, mending obrolkan sambil minum teh dan nyemil pisang goreng.

Jaga Penampilan

Menjaga penampilan bukan berarti dari atas ke bawah harus serba kinclong setiap hari. Saking takutnya kinclongnya luntur lantas tak mau pegang apapun, masak gak mau, bebersih pun enggan, hanya karena takut kuku patah. Big No ya, buibu.

Menjaga penampilan ini maksudnya menjaga badan tetap bersih, gak melulu bau asem dan berdaster kumal. Usahakan untuk tidak kumal berlama-lama. Selesai masak, ada baiknya ganti baju yang tidak berkeringat basah. Kelar pegang sapu-pel dan segala macam alat bebersih, boleh lah giliran yang punya badan juga dibersihkan. Paling tidak bau keringatnya biar luntur dikit. Meski gak pakai parfum harga jutaan, paling enggak kulitnya diolesin pelembab dikit. Biarpun gak tiap menit oles lipstick, paling tidak jaga biar wajah tetap bersih.

Dalam berpakaian pun begitu. Tidak harus melulu pakai daster kumal yang entah sudah berlubang di mana saja. Kalaupun mau pakai daster, tetep dong daster yang bersih dan masih layak pakai. Sesekali berpenampilan sporty di rumah juga sah kok. Kalau galau karena segala-segala mahal, nih saya bagi voucher diskon belanja HIJUP. Tapi diem-diem ya… Cuma buat kalian. Jangan bilang-bilang. Karena dengan voucher ini kalian bisa dapat potongan 50.000 setiap berbelanja 250.000 di HIJUP. Masukin aja kode: HIJUPRVMSSURABAYA dan hanya berlaku hingga 30 November 2018. Jadi gunakan baik-baik yaa…

Luangkan Waktu Bersama

Kadang kalau sudah punya anak itu kita jadi rempong dengan segala macam kebutuhan para kunyil. Ayo ngaku, siapa yang setelah menjadi ibu, 90% waktunya habis untuk ngurusin para bocah di rumah? Coba angkat tangan tidak usah malu, ayo ngaku. Saya pun begitu kok. Meski kadarnya tidak 90% tapi memang sebagian besar waktu saya juga untuk dua bocah kembar yang ceriwis.

Ternyata, setelah punya anak, kita masih boleh lho meluangkan waktu berdua bersama suami. Mulai dari sekedar pillow talk, obrolan di atas tempat tidur sebelum tidur, di saat bocah-bocah sudah lelap, hingga meluangkan waktu untuk menginap berdua saja bisa menjadi cara ampuh menjaga keluarga tetap harmonis. Kalau staycation dirasa masih terlalu berat untuk meninggalkan bocah yang pelukable, suami-istri bisa meluangkan waktu untuk nonton film berdua saja seperti waktu pacaran dulu. Atau sekedar keluar berdua cari makan dan keliling naik motor menjadi waktu pemanis diantara padatnya hari.

Tidak perlu merasa bersalah, karena anak-anak bisa dipercayakan ke orang-orang terdekat. Sesekali duo bocah saya juga menginap di rumah om dan tantenya, menghabiskan waktu bersama sepupunya. Di rumah, saya pun bebas ngobrol, nonton film sepuasnya dan berdua saja bersama suami. Tak jarang uti dan akungnya kangen untuk mengajak jalan-jalan bersama cucunya, kasih deehh… Lumayan kan rumah jadi sepi sejenak dari celoteh para bocah. Nikmati waktu mencecap aroma teh atau kopi tanpa ada tangan mungil yang menggelayut manja di baju.

Penuhi Kebutuhan Biologis

Last but not least, kebutuhan biologis itu hal yang tak kalah krusialnya dalam menjaga keluarga tetap harmonis. Jangan disepelekan dan menganggap remeh, karena kadang itu bisa menjadi peluang para pelakor mengintai dan mencuri kebahagian rumah tangga. Gak mau kaaan? Karena itu, penting untuk menjaga dan memenuhi kebutuhan biologis pasangan. Jangan ogah-ogahan. Do it like a pro, sist!

Gak perlu operasi plastik yang habis puluhan juta atau perawatan yang super ribet. Yang paling penting pelajari seputar menjaga kesehatan area kewanitaan. Menjaga kesehatan dan kebersihan area kewanitaan bisa menjadi salah satu pengikat suami betah di rumah. Gak perlu jauh-jauh, nenek moyang kita sudah pernah berbagi resepnya. Biar makin pede urusan begituan, kita para kaum hawa juga butuh resep nenek moyang yang sudah turun temurun kan. Katanya sih biar rumah tangga awet rapet. Kalau rapet, suami juga gak bakal mencari yang lain. Katanya embah-embah jaman dulu sih begituuu… Kalau mau rapet, sekarang ada yang praktis. Yuk dimulai dari tips menjaga kesehatan dan kebersihan area kewanitaan yaa…

Menjaga kebersihan organ intim berbeda dengan menjaga kebersihan bagian tubuh lain. Hal ini disebabkan PH si nona V yang itu berbeda. PH si nona lebih asam. Menjaga PH nya tetap seimbang berpengaruh terhadap kesehatan organ reproduksi. Sudah pada tahu kan kalau pembunuh wanita paling banyak itu disebabkan masalah pada organ reproduksinya, mulai dari kanker hingga masalah kesehatan lainnya. Karena itu wajib berhati-hati menjaga kesehatan dan kebersihan si nona.

Berikut beberapa hal yang dibagi oleh dr. Ilham pada saat #arisanresik kemarin.

Konsumsi makanan sehat untuk memperbanyak bakteri baik. Kita membutuhkan banyak bakteri baik untuk menjaga kekebalan tubuh. Demikian juga dengan area nona V. Bakteri baik akan menjaga PH si nona tetap aman.

Jaga area kewanitaan agar tidak lembab. Hindari menggunakan pakaian dalam terlalu ketat. Pakaian dalam yang terlalu ketat membuat si nona mudah lembab. Pilih bahan pakaian dalam yang mudah menyerap keringat, agar si nona tidak gampang gerah.

Apabila terjadi keputihan, amati dan perhatikan. Bila jumlahnya antara 1 hingga 3 sendok, itu masih tergolong normal. Keputihan yang berbau tak sedap dan berwarna coklat atau hijau, bisa menjadi alarm tanda bahaya. Segera konsultasikan ke dokter.

Mencukur bulu di sekitar si nona bisa menjadi cara lebih mudah menjaga kebersihannya. Kalau area kewanitaan bersih, maka kesehatannya pun terjaga. Jangan khawatir apabila area sekitar si nona berwarna hitam bisa jadi itu karena faktor hormonal. Kalau kamu gak pede bisa dibantu dengan menggunakan sabun kewanitaan yang mengandung pemutih alami seperti Resik-V Manjakani Whitening.

Kenapa Resik-V Manjakani Whitening?

Karena Resik-V Manjakani Whitening mengandung bahan-bahan alam yang diolah dan diformulasikan khusus dari resep nenek moyang. Selain telah teruji secara klinis, Resik V Manjakani Whitening juga telah memiliki sertifikat hallal dari MUI. Insyaallah aman digunakan oleh semua perempuan, baik yang sedang hamil atau tidak.

Menggunakan Resik V Manjakani Whitening 2 kali sehari setiap sehabis mandi membantu para kaum hawa menjaga kebersihan dan kesehatan organ intim. Bahan-bahan alaminya membantu mengurangi bakteri jahat tanpa menghilangkan bakteri baik yang terdapat pada tubuh.

Bahan-bahan yang terdapat pada Resik V Manjakani Whitening antara lain:

  • Tanin berfungsi mencegah bau tak sedap dan membersihkan organ kewanitaan dengan menjaga PH tetap seimbang
  • Ekstrak bengkoang membantu mencerahkan area kewanitaan dan daerah pangkal paha.
  • Ekstrak manjakani merawat elastisitas organ kewanitaan dan menjaganya agar tetap kencang
  • Astringent membantu menghilangkan bakteri penyebab keputihan.

Ternyata tidak harus dengan biaya yang mahal dan perawatan berbelit-belit ya untuk menghalau godaan pelakor. Asalkan tahu kuncinya, pegang deh jangan sampai lepas. Bermanfaat banget kan kongkow cantik di acara #ArisanResik. Apalagi pulang bisa bawa oleh-oleh #ResikVManjakaniWhitening. Beneran bikin kita jadi #IstriResik. Selanjutnya, siapa yang mau ikut #HijupBloggersMeetUp lagi?

 

Ceritaku Tentang Insiden Merah Putih

Meski sudah bukan bulan agustus lagi, tapi boleh ya curcol cerita dulu. Momen 17 Agustus biasanya selalu semarak dengan cerita-cerita tentang para Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (PASKIBRAKA). Mereka yang terpilih untuk menjadi anggota PASKIBRAKA sudah bisa dipastikan adalah anak-anak yang memiliki ketangguhan luar biasa. Seleksi yang diadakan bukan hanya seleksi fisik, namun juga prestasi akademik dan kemampuan non akademik. Setelah lolos seleksi fisik, memiliki tinggi badan yang telah ditentukan, para peserta seleksi akan dipilih lagi berdasarkan prestasi yang dimiliki. Ditambah lagi tempaan-tempaan yang harus diterima selama masa karantina pimilihan di tiap-tiap daerah. Menurut kakak kelas SMA yang dulu pernah ikut seleksi, prosesnya memang luar biasa berat. Tak heran, para alumni PASKRIBAKA akan memiliki banyak keistimewaan setelah selesai menjalankan tugasnya.

Nah, membayangkan ikut proses seleksinya saja aku tidak berani. Dengan badan yang petite, aku cukup sadar diri kalau seleksi tahap awal saja tak mungkin diterima. Jangankan seleksi tingkat nasional, tingkat sekolah saja aku tak pernah dilirik. Iyalah, badan mungil begitu. Jadilah aku tak pernah punya pengalaman sama sekali, SAMA SEKALI tentang menjadi anggota pengibar bendera pusaka.

Hingga suatu saat ada momen yang sangat ajaib tiba…

Sebenarnya ingatan tentang kisah ini bermula ketika Kara sedikit kecewa setelah tahu yang terpilih menjadi anggota PASKIBRAKA adalah mereka yang memiliki tinggi badan tertentu. Postur Kara sekarang mewarisi postur tubuhku yang mungil. Meski sudah berusaha kujelaskan kalau ia masih dalam tahap pertumbuhan dan masih sangat mungkin tumbuh lebih tinggi daripada bundanya, namun ternyata itu tak cukup mengobati rasa kecewanya. Maka ketika sekedar nasihat tak mempan lagi, mau tak mau harus disisipi cerita. Kebetulan aku punya kisah ajaib tentang menjadi anggota PASKIBRAKA tersebut.

Ketika kelas 2 SMU aku pernah terpilih untuk mengikuti kegiatan RAIMUNA DAERAH di kota Pasuruan. Raimuna Daerah adalah sejenis perkemahan pramuka tingkat daerah untuk siswa-siswa SMU atau Penegak. Para anggota PRAMUKA terpilih dari seluruh daerah Jawa Timur akan berkumpul dan mengikuti rangkaian kegiatan. Mulai dari ketrampilan, survival, SAR, dan masih banyak lagi.

Nah, di kegiatan perkemahan semacam ini, setiap hari akan ada apel pagi dan apel sore. Setiap apel pagi, seluruh peserta akan dikumpulkan di lapangan dan mengadakan upacara pengibaran bendera merah putih. Sedangkan apel sore untuk upacara penurunan bendera. Begitu terus setiap hari hingga acara selesai. Entah rezeki nomplok atau kesambet apa, tiba-tiba aku ditunjuk untuk menjadi petugas pengibar bendera di salah satu apel pagi.

Coba bayangkan, diantara ratusan anggota pramuka yang berkumpul dari seluruh Jawa Timur, kok ya bisa ada anggota yang berbadan kurus dan mungil bisa terpilih menjadi petugas pengibar bendera. Padahal masih banyak anggota lain yang jauh lebih mumpuni, jauh lebih tinggi, jauh lebih atletis, jauh lebih berpengalaman dan jauh lebih segalanya yang bisa menjadi wakil untuk petugas pengibar. Kenapa aku? Begitulah yang namanya jalan rezeki dari yang Maha Kuasa itu tidak butuh alasan apapun. Kalau sudah nasibnya dapat, ya dapat aja gitu. Gak dibutuhkan logika.

Dengan bercucuran keringat dingin maka aku berjalan ke tengah lapangan, mengikuti gladi resik seperti menemui penjagal. Jangan ditanya usahaku. Aku sudah berusaha menolak. Aku sudah berusaha memohon. Aku pun sudah berusaha mengikuti gladi resik dengan tertib. Ndilalah kersane Allah, kok ya gladi resik itu hanya sebatas baris berbaris untuk mengatur kekompakan barisan saja. Kalau baris-berbaris, aku boleh sombonglah, aku bisa. Aku cukup tertib. Yang aku gak pernah tahu itu gimana cara membentangkan bendera. Sepele, dudut atau gimana, entahlah. Yang jelas saat itu aku gak tahu cara membentangkan bendera. Dah terima aja. Duh Gusti, kok ya pas itu gak kepikiran sama sekali untuk tanya. Sependek pengetahuanku saat itu membentangkan bendera itu ya asal bentang gitu aja. Ambil ujung bendera merah dan bendera putih lalu dibentangkan seperti membentangkan jemuran gitu aja.

you know what, guys?

Rangkaian kegiatan apel pagi berjalan seperti biasa, hingga tiba saat pengibaran bendera merah putih. Pas aba-aba hormat kepada sang saka sudah diteriakkan, maka kubentangkanlah bendera itu. Ternyata, bendera di tanganku TERBALIK. Tangan kananku memegang warna putih, dan tangan kiriku memegang warna merah. Jadilah bendera itu mbulet gak karuan. Sontak bukan hanya keringat dingin yang keluar, tapi juga dada deg-deg’an bercampur rasa panik karena tahu pasti akan ada hukuman setelah ini.

Komandan upacara langsung memberikan aba-aba balik kanan, agar seluruh peserta upacara tidak melihat ketika aku memperbaiki kesalahan dengan membentangkan bendera ke posisi yang benar. Salah satu pembina lari mendekatiku sambil membantu dan mengajariku. Tak lupa si kakak pembina menyuruhku menghadap ke tenda panitia setelah upacara selesai.

Jegeeerrr… ini dia. Hukuman apa yan kira-kira akan aku dapatkan?

Dengan lunglai kami bertiga berjalan menuju tenda panitia. Aku pasrah berjalan bersama teman-temanku, yang entah aku lupa dari wakil daerah mana saja saat itu. Aku gak sempat berkenalan dan gak kepikiran untuk kenalan dengan dua lelaki teman sesama pengibar bendera tersebut. Mungkin mereka pun sudah ilfil sama aku. Aku siap menerima hukuman apapun. Aku sudah mempersiapkan diri untuk menerima segala bentuk hukuman. Bagaimanapun juga itu memang salahku.

Sesampainya di tenda panitia aku disambut hangat dan disapa dengan ramah oleh salah satu kakak pembina yang mengenakan seragam Angkatan Udara. Aku kaget. Ternyata ketua penanggung jawab acara perkemahan tingkat daerah tersebut cukup aku kenal. Beliau salah satu mentor di kegiatan Saka Dirgantara yang aku ikuti di Lanud Iswahyudi Madiun. Ada rasa lega sekaligus malu. Lega karena bakal tahu hukuman yang kuterima tidak akan seberat dugaanku dan malu karena ketahuan bikin salah. heuheuheu. Benar saja setelah diberi wejangan panjang lebar dan basa-basi ala kadarnya, kami hanya disuruh scotch jump dan diizinkan kembali ke tempat.

Fiuuuuh legaaa…

Berinvestasi Reksa Dana, Apa Tujuanmu?

BERINVESTASI REKSA DANA, APA TUJUANMU?

Siapa yang ketika masih kecil suka ditanya cita-citanya apa? Bagaimana sekarang, sudah tercapaikah cita-citanya? Ketika kecil dulu cita-cita saya cukup konsisten. Saya ingin jadi guru. Saya membayangkan jadi guru itu minim sekali resikonya. Paling mentok dimarahin wali murid yang tidak puas karena nilai anaknya jeblok. Heuheu… Pernah terbersit keinginan untuk jadi pilot perempuan. Tapi kata ibu, pilot perempuan kalau anak pertama dan perempuan satu-satunya di keluarga gak dibolehin daftar. Karena resikonya tinggi, nanti kalau sakit pas latihan, kasihan bapak-ibunya. Buhahaha… Dengan polosnya saya percaya begitu saja apa kata ibu. Sekarang baru tahu kalau itu ekspresi seorang ibu yang khawatir ketika anak perempuannya yang mungil, pendiam dan satu-satunya yang jarang keluar rumah, tiba-tiba punya hobi berpetualang dan berkeinginan untuk jadi petualang.

Cita-cita atau khayalan?

Btw, apa salah satu bentuk usaha kalian untuk mewujudkan cita-cita atau impian tersebut? Kalau saya, karena konsisten ingin menjadi guru, maka kuliah pun saya mengambil jurusan sastra. Biar kalau lulus bisa jadi guru bahasa. Setelah lulus, saya pun sempat melamar ke beberapa sekolah asing, namun ternyata keberuntungan belum berpihak. Jalan hidup membawa saya ke jalur yang berbeda. Kepiawaian saya dalam berhitung, yang menjadikan saya langganan menjadi bendahara sejak SD ternyata membuat saya memiliki ketrampilan yang berbeda. Saya yang seorang sarjana sastra tapi bergelut di pekerjaan yang berkaitan dengan akuntansi dan perpajakan. Tapi setidaknya saya telah berusaha. Karena sebuah mimpi tanpa usaha itu namanya KHAYALAN, hanya sekedar angan-angan.

Demikian juga dalam hal mengelola keuangan. Setiap keluarga pasti memiliki cita-cita dan mimpi. Ada yang ingin mengumpulkan uang sebagai persiapan untuk dana pensiun. Ada yang ingin menabung untuk dana sekolah anak. Ada pula yang ingin melaksanakan ibadah umroh, haji atau berkunjung ke Yerusalem. Cita-cita dan mimpi setiap keluarga pasti berbeda. Kenapa membicarakan mimpi jadi penting?

Dengan tahu mimpi apa yang ingin diraih, kita jadi memiliki tujuan dalam menentukan langkah berikutnya. Kita jadi tahu apa yang harus dilakukan untuk mewujudkan mimpi tersebut. Tanpa tahu tujuannya untuk apa, maka mimpi hanya akan sekedar menjadi mimpi. Kalau tidak ada usaha untuk mewujudkannya, itu namanya khayalan belaka. Tanpa tahu tujuannya apa, bukan tidak mungkin kita bisa tersesat bukan? Tersesat dalam mengelola ekonomi itu ngeri kawan…

Dana Darurat, Pentingkah?

Ada seorang teman yang saya kenal, dia senang sekali membeli barang-barang elektronik. Perangkat elektronik yang mereka miliki selalu lengkap dan seri terbaru. Di rumahnya berjajar rapi layar televisi datar keluaran terbaru lengkap dengan home theater yang suaranya bikin dada berdegup. Ponsel di kantongnya adalah ponsel tercanggih masa kini. Jangan ditanya laptop dan perangkat komputer yang mereka miliki. Namun mirisnya, setiap kali anaknya ada yang sakit, mereka sibuk berhutang kanan kiri. Ngobrol tentang perangkat elektronik seri terbaru mereka sangat piawai. Tetapi membicarakan masalah keuangan keluarga dan hutang yang sudah menumpuk, mereka tiba-tiba terdiam. Sedih ya? Gali lubang tutup lubang setiap bulan karena salah mengelola uang.

Nah, itulah salah satu kejadian yang membuat mata saya terbuka tentang pentingnya dana darurat. Dana darurat penting sebagai ikhtiar dalam mengelola keuangan. Sudah pada punya apa belum? Kalau kata para pakar perencana keuangan sebaiknya kita memiliki dana darurat minimal 6 x pendapatan per bulan. Gunanya, ketika kita mengalami hal-hal darurat dan membutuhkan dana segera, kita bisa memanfaatkan dana darurat tersebut. Berhubung inflasi tidak bisa dilawan, dan pasti selalu ada, Pak Legowo, Presiden Direktur Manulife Asset Management Indonesia menuturkan kalau investasi reksa dana menjadi sarana yang menarik dalam menyimpan dana darurat. Agar terjaga kestabilannya, dana darurat dapat diinvetasikan ke dalam reksa dana pasar uang. Reksa dana pasar uang memiliki instrument yang lebih stabil dan cenderung meningkat. Sehingga dana yang kita investasikan aman dalam mengikuti laju inflasi dan paling aman dari resiko naik turunnya nilai dalam berinvestasi.

Hitung Rencanamu

Agar makin jelas, berikut saya pun membuat rencana keuangan dalam 5 tahun ke depan. Ada beberapa hal yang ingin saya capai dalam 5 tahun ke depan. Untuk mewujudkan mimpi-mimpi tersebut yang penting untuk kita ketahui adalah APA, BERAPA dan KAPAN. Maksudnya adalah APA, apa tujuan yang ingin kamu pakai. BERAPA, berapa dana yang kamu butuhkan untuk mewujudkan mimpi-mimpi tersebut. KAPAN, kapan dana tersebut akan kamu gunakan. Sedangkan rencana yang sudah tersusun rapi yang sudah saya buat diantaranya mengembalikan dana darurat yang telah terpakai selama masa krisis keuangan dalam keluarga kami kemarin, mempersiapkan dana untuk duo kunyil masuk SMP serta persiapan dana untuk memperbaiki rumah yang sudah tua.

Ada beberapa instrument yang ingin saya gunakan. Misalkan untuk mengembalikan sejumlah dana darurat yang telah terpakai, saya menggunakan investasi pasar uang. Karena reksa dana pasar uang cenderung lebih stabil dan cocok digunakan untuk rencana keuangan jangka pendek, maksimal 2 tahun. Saya juga sedang mempersiapkan dana untuk persiapan duo kunyil masuk SMP. Karena tujuannya SMP negeri, maka dana yang kami butuhkan hanya untuk membeli perlengkapan sekolah dan seragam baru. SMP Negeri di Surabaya masih ditanggung oleh pemerintah, sehingga untuk dua anak masih tolerable buat kami. Hal yang mendesak lain yang kami butuhkan adalah dana perbaikan rumah. Rumah yang kami tinggali adalah rumah mertua yang sudah mulai reyot atapnya, sehingga membutuhkan perbaikan. Untuk dana yang kami butuhkan antara 4 hingga 5 tahun ke depan, kami inginnya menggunakan reksa dana pendapatan tetap.

Reksa dana Pendapatan Tetap

Reksa dana pendapatan tetap cenderung menghasilkan return yang lebih tinggi dibandingkan reksa dana pasar uang, namun masih lebih rendah dibandingkan reksa dana campuran. Karena returnnya lebih tinggi, maka resikonya pun juga lebih tinggi. Jika reksa dana pasar uang lebih stabil tanpa grafik naik turun, reksa dana pendapatan tetap memiliki fluktuasi yang juga naik turun mengikuti pasar modal. Reksa dana pendapatan tetap ini cocok untuk rencana keuangan jangka menengah, antara 2 sampai 5 tahun.

Bagaimana jika mendekati dicairkan tiba-tiba nilainya anjlok? Sebenarnya untuk reksa dana pendapatan tetap naik turunnya tidak setajam reksa dana saham. Namun untuk mengamankan dana, H-1 tahun bisa dialihkan ke reksa dana pasar uang. Jangan khawatir, berinvestasi di www.klikmami.com bisa dengan leluasa memindahkan dana dari jenis reksa dana satu ke reksadana yang lain. Mudah juga dijual untuk dicairkan dananya. Uang akan langsung masuk ke rekening pemilik reksa dana yang terdaftar di website. Jadi tidak takut untuk susah pencairannya.

Untuk mewujudkan mimpi-mimpi tersebut, idealnya kita bisa berinvestasi diambil dari 10% hingga 20% dari pendapatan setiap bulan. Jadi, setelah uang pendapatan kita terima, selayaknya kita sisihkan sekitar 10-20% untuk diinvestasikan guna berbagai tujuan. Enaknya nih, kalau kita sempat berinvestasi, ketika masa-masa sempit atau pensiun nanti, kita memiliki dana cadangan yang bisa kita cairkan setiap saat. Bagaimana, sudah siap mewujudkan mimpi?

Kucing Milik Luki

Suatu pagi yang sangat cerah, Kara sedang berjalan menuju rumah Kira. Ingin tahu kenapa Kara menuju rumah Kira, simak cerita ini ya…

“Hai Kira! Tumben bangun pagi…” Ujar Kara sambil tersenyum.

“Iya dong. Dari shubuh tadi kucing-kucing ku lapar minta makan.” Jawab Kira.

“Wah, kamu punya kucing. Katanya kamu gak punya kucing?” Kara nampak terkejut.

“Ini kucing tetangga sebelahku, namanya Luki. Ia baru saja dikasih ibunya. Tetapi uangnya gak cukup untuk beli makanan kucing. Akhirnya kucingnya kutraktir aja. Kebetulan aku punya uang.” Sahut Kira.

“Waaaah… Namanya siapa?” Kata Kara penasaran.

“Namanya Meyo.”

“Wah, nama yang bagus. Oh iya, aku ke sini mau kasih ini buat kamu.” Ujar Kara sambil mengangsurak sesuatu.

“Tiket gratis masuk taman kucing?” Kira kelihatan senang.

“Iya, kita ke sana yuk. Aku bawa tiga. Jadi sekalian ajak Luki ke sana juga.”

“Terima kasih ya Kara!”

“Sama-sama.”

Dana Darurat, Ikhtiar Penting Dalam Perencanaan Keuangan

DANA DARURAT, IKHTIAR PENTING DALAM PERENCANAAN KEUANGAN

Semalam timeline group w.a saya ramai tentang bahasan dana darurat. Semua berawal dari hasil sinau bersama teman-teman investarian. Di dalam kopdar investarian tersebut kami diperkenalkan tentang istilah pentingnya mempersiapkan dana darurat. Yang cukup membuat mata terbelalak adalah, ternyata besarannya lumayan bikin dada mendadak sesak nafas. Ditambah lagi disebutkan bahwa dana tersebut sebaiknya dimiliki secepatnya. Itu berarti kita harus mencicilnya setiap bulan, sesegera mungkin dan diendapkan tidak untuk diutak-atik. Besaran cicilan tiap bulannya pun membuat dompet mendadak kurus kering. Benarkah dana darurat itu harus ada?

Saya mengenal dana darurat jauh sebelum mengenal istilah-istilah keuangan. Ibu saya mengajarkan sejak kecil tentang pentingnya memiliki dana yang tidak untuk diutak-atik, agar ketika keadaan genting dana tersebut bisa menjadi penyelamat. Karena ibu hanyalah orang desa yang tak lulus SD dan hanya mengenal istilah celengan, maka uang tersebut ya dicelengi dan tidak akan diambil kalau keadaan tidak benar-benar mendesak. Dulu saya sampai beranggapan, kalau seorang ibu bilang sedang tidak punya uang, itu bukan berarti ibu benar-benar tidak punya uang sama sekali. Ibu masih memiliki uang, namun uang itu hanya akan dikeluarkan dalam keadaan genting.

Istilah “dana darurat” baru saya tahu setelah saya masuk dunia kerja dan senang membaca twit para financial planner. Kultwit Ligwina Hananto atau artikel Safir Senduk menjadi bahan bacaan yang menyenangkan bagi saya. Maka, setelah menikah, saya dan suami sama-sama bersepakat untuk menyisihkan uang gaji dan menyimpannya sebagai dana darurat.

Ada yang familiar dengan potongan lagu milik RAIHAN yang berjudul Demi Masa?

Ingat lima perkara sebelum lima perkara
Sihat sebelum sakit
Muda sebelum tua
Kaya sebelum miskin
Lapang sebelum sempit
Hidup sebelum mati

Kalau tidak salah itu merupakan potongan Hadist Nabi. Tolong dikoreksi ya kalau salah. Dari linik ini, bahkan Nabi saja mengajak kita untuk membuat rencana kehidupan dan belajar mempersiapkan sebelum datang hal buruk. Mempersiapkan segala sesuatunya selama masih sehat, masih muda, masih lapang dan masih hidup. Agar nanti ketika datang masa sakit, sudah tua apalagi meninggal kita sudah punya bekal.

Pun demikian dengan konsep dana darurat yang saya pahami. Menyisihkan sebagian pendapatan untuk dana darurat merupakan bagian dari ikhtiar merencanakan keuangan sebelum datang masa-masa sempit dalam kehidupan. Beberapa kali tahapan kehidupan mengajarkan saya ketika mengalami naik turun dalam ekonomi.

Masa kecil saya pernah merasakan hidup hanya bisa makan ayam setahun sekali. Masa itu di mana saya bahagia luar biasa setiap lebaran tiba karena itu berarti ibu akan membeli opor ayam untuk kami santap. Saya pun pernah merasakan hidup serba ada, keluarga kami punya tanah di mana-mana, mobil berjajar, hingga kemudian Allah mengambil kembali semuanya. Rumah habis, mobil habis, dan makan pun harus berhemat-hemat karena Bapak sebagai pencari nafkah meninggal. Kalau sudah begini, menurut ngana, penting gak punya dana darurat itu? Simpulkan sendiri-sendiri saja yaaa…

Lantas bagaimana jika kondisi ekonomi pas-pasan? Jangankan untuk disimpan sebagai persiapan dana darurat, untuk belanja minggu depan saja masih harus memeras keringat. Jangankan untuk ditabung atau diinvestasikan, untuk bayar sekolah anak saja masih harus ngutang kanan-kiri.

Sebenarnya dalam melihat dunia keuangan, saya memegang prinsip dan janji Allah, bahwa Allah itu mencukupkan. Pun demikian dengan jatah rejeki kita. Allah mencukupkan segala kebutuhan kita dengan memberikan rejeki yang bisa berasal dari mana saja. Memang benar rejeki setiap orang itu tidak sama. Sama halnya dengan kebutuhan tiap orang pun juga berbeda-beda. Mungkin gaji 1,5 juta bagi orang lain itu pendapatan yang sangat kecil, tidak cukup untuk kebutuhan bulanannya. Namun bisa jadi bagi orang lain, gaji 1,5 juta itu sumber penghasilan berharga. Memang tidak bisa dibandingkan.

Apabila keuangan kita berada dalam keadaan yang segalanya maha mefet, atau pas-pasan, maka kita diajarkan untuk membuat skala prioritas. Dalam agamapun juga mengenal skala prioritas. Antara hutang, zakat dan menabung atau berinvestasi itu tentu prioritasnya berbeda-beda. Kita diharuskan untuk mendahulukan yang wajib sebelum yang hak bukan? Nah diantara tiga perkara, yaitu hutang, zakat dan menabung atau investasi, manakah yang harus menempati urutan pertama?

Saya tidak akan mengatakan ini mutlak kebenarannya, tapi ini beginilah pendapat saya. Bagi saya, membayar hutang menempati urutan utama yang harus segera diselesaikan. Kenapa? Ancaman Allah ngeri, sist! Kita belum bisa masuk surga sebelum melunasi hutang-hutang kita. Bahkan bagi yang mati syahid, yang sudah mendapat tiket utama dan diberi jalan pintas menuju surga, namun harus berhenti di depan pintu surga kalau ternyata masih ada hutang yang belum lunas. Syerem gak sih?

Kalau hutang sudah lunas, sekarang masuk ke hal yang wajib berikutnya dooong… Yaitu zakat. Segera sisihkan 2,5% agar rejeki makin barakah yaa… Baru deh kita sisihkan untuk menabung atau investasi, termasuk mempersiapkan dana darurat. Untuk nominal dana darurat yang disiapkan oleh setiap keluarga pasti akan berbeda-beda. Semua bergantung dari seberapa penting dan mendesak dana tersebut dibutuhkan bagi masing-masing keluarga.

Lantas apakah ini menjadikan menabung, investasi atau mempersiapkan dana darurat itu wajib? Toh selama ini hidup sudah sampai 45 tahun tidak ada masalah meski tidak punya dana darurat. Kalau butuh sesuatu pasti selalu saja ada rejeki. Nah, ini kembali lagi ke lirik lagu Demi Masa tadi yaa… Apakah kita mau mempersiapkan segala sesuatu mumpung masih lapang, atau kita harus berpanik-panik ketika sempit itu tiba? Apakah kita mau berusaha selagi masih sehat atau harus berlari ngos-ngosan ketika tiba-tiba sakit? Silahkan direnungkan kembali.

Mbak, setiap habis terima gaji, aku selalu menyisihkan untuk menabung. Tapi setiap kali tabungan itu mulai beranjak lumayan banyak, selalu ada saja kejadian yang membuat tabungan itu harus dikuras. Entah karena suami yang tiba-tiba masuk rumah sakit, atap rumah ambrol, atau mendadak ibu butuh uang. Kalau sudah begini gimana dong?

Ya gak masalah kan? Bukankah tujuan kita menyisihkan uang itu memang untuk keadaan darurat? Kalau memang dirasa itu merupakan keadaan mendesak dan harus menguras tabungan ya lakukan. Justru harusnya kita bersyukur diberi kesempatan untuk mengumpulkan uang dan menggunakannya di saat yang tepat dan benar-benar membawa manfaat. Insyaallah nanti Gusti Allah akan memberikan kesempatan berikutnya untuk mengumpulkan uang lagi. Yang jelas jangan jadi kapok hanya karena tabungan selalu habis.

Lantas keadaan seperti apa sih yang bisa dikategorikan merupakan keadaan darurat? Dari hal yang pernah saya baca, lupa entah di mana, ada 3 kategori di mana kita bisa menggunakan dan menguras dana darurat. Pertama, kita bisa memakai dana darurat jika hal tersebut menyangkut nyawa seseorang, misalkan suami sakit, orang tua sakit, atau ada kerabat yang benar-benar membutuhkan pertolongan berkaitan dengan nyawa.

Kedua, kita bisa mengambil post dana darurat, jika berkaitan dengan keberlangsungan hidup, misalkan terjadi rumah kebakaran, banjir atau mendadak atap ambrol. Seperti beberapa waktu yang lalu di mana rumah yang kami tempati atapnya bocor parah. Bukan lagi menetes tapi sudah seperti air terjun yang jatuh tepat di atas tempat tidur anak-anak dan tempat tidur saya. Maka saat itulah dana darurat kami kuras untuk mengganti kayu atap yang sudah mulai lapuk.

Ketiga, dana darurat bisa digunakan jika tidak ada lagi uang masuk untuk kebutuhan bulanan, seperti suami kena PHK atau keadaan ketika si pencari nafkah tidak lagi mampu melakukan tugasnya, bisa karena meninggal, kecelakaan, dan lain sebagainya. 2 kali kami mengalami ketika suami kontrak kerjanya tidak diperpanjang. Saat itulah, lagi-lagi kami menguras dana darurat, sambil terus berikhtiar mendapatkan sumber penghasilan yang berikutnya.

Nah, sekian dulu ya curhatnya. Insyaallah ini bukan bentuk penghakiman, hanya berbagi pengalaman sambil numpang curhat. Maklum naluri emak. Diskusi tentang dimana sebaiknya menyimpan dana darurat atau berapa besaran dana darurat kita bahas di artikel berbeda saja yaa… Untuk sementara ini kita sama-sama merenung dulu saja deh, seberapa pentingnya memiliki dana darurat menurut kalian. Kalau mau ikut numpang curhat juga boleh. Cusss tulis di kolom komentar. I’d be happy to read. Selamat berkarya!