Kids Whispering
Besok bunda mau berangkat ke Jogja untuk mengikuti acara momBassador SGM. Karena gak bisa bawa si kembar, maka Kira dan Kara stay di rumah sama uti dan ayah. Koordinasi sama uti dan ayah sudah beres. Tinggal berurusan sama si kembar yang belum pernah pisah sama bundanya sama sekali dalam jangka waktu lebih dari 24 jam. Maka whispering wajib dilakukan.
Kid Whispering ini salah satu cara untuk membuat anak-anak stay calm, tetep kalem ketika sesuatu di luar kebiasaan harus terjadi. Seperti harus mengajak mereka ke luar kota, ke tempat baru, menerima tamu baru, menghadiri acara baru, pokoknya semua hal diluar kebiasaan mereka sehari-hari. Termasuk ketika harus ditinggal dinas ayah/bunda nya.
Maka, semenjak mendapat pengumuman terpilih sebagai salah satu peserta MomBassador SGM, saya sudah menyiapkan Kira dan Kara dengan memberitahukan apa yang akan terjadi dalam beberapa hari ke depan.
Berikut step-step whispering yang saya lakukan pada Kira dan Kara:
- Ceritakan apa yang akan terjadi. Saya ceritakan ke mereka kalau bunda harus ke Jogja untuk 3 hari. Pulang sekolah akan dijemput uti, malam tidur sama ayah, berangkat ngaji sama uti, dan lain sebagainya.
- Tanyakan apa yang akan mereka lakukan jika tidak ada bunda. Dan jawaban kira & kara, sangat mencengangkan. “Asiiiikkk.. kita bisa nonton youtube mainan dik…”. Well iya, saya membatasi mereka untuk nonton video-video yang bersifat konsumtif (menurut saya). Dan ternyata itu menjadi hal yang menyenangkan buat mereka. Setelah mereka janji akan being nice sama uti, saya ijinkan mereka nonton hanya selama bunda pergi ke Jogja. Take that as a guilty pleasure. *tarik nafas dalam*. Selain itu mereka akan tidur di tenda sama ayah. Iya, kalau sama ayah mereka lebih bebas dan “liar” dalam bermain.
- Saya ceritakan juga apa yang mungkin saya lakukan selama saya di Jogja. Termasuk saya akan naik apa, tidur dimana, dan berkegiatan sama siapa saja. Bunda sama tante Nurul lho, kak… uhhuuuyy.. ada teman ngerumpi.
- Buat kegiatan selama berjauhan. Saya berjanji akan rutin menulis surat buat mereka selama ada di Jogja. Kebetulan kira dan kara sedang belajar membaca, jadi surat ini mungkin bisa menjadi salah satu motivasi mereka untuk lebih giat belajar membaca dengan cara yang menyenangkan. Jadi surat akan saya tulis di whatsapp milik ayahnya, dan akan dibaca pada malam hari. Dan nanti mereka akan membalas surat tersebut untuk saya baca menjelang tidur. Baiklah, mari siapkan tissue yang banyak. Sepertinya setiap mau tidur saya bakalan mewek, kangen bocah-bocah mungil itu. Untung hanya 3 hari 2 malam ya, nduuk.. Surat-surat Insyaallah nanti akan saya post juga di blog untuk dokumentasi perjalanan.
- Ini bagian yang paling bikin kantong sesak nafas, request oleh-oleh. Ketika menanyakan mereka ingin dibawakan oleh-oleh apa, saya sudah siap-siap mental dengan request mereka yang biasanya sedikit “kejam” sama dompet bundanya. Alhamdulillah, mereka hanya jawab, pengen lihat foto-foto bunda selama di Jogja saja, termasuk foto hotel dan pesawatnya. Mereka memang belum pernah naik pesawat, jadi selalu mupeng dan pundung berat kalau ayah/bunda dinas ke luar kota naik pesawat. Nanti ya nduk.. Kita berdo’a semoga ada rejeki buat kalian bisa naik pesawat, dengan atau tanpa ayah/bunda yaa.. Syukur Alhamdulillah kalau kita bisa pergi liburan bareng naik pesawat sama-sama yaaa…
Begitulah whispering yang saya lakukan bersama bocah kembar saya. Diulang-ulang terus setiap hari. Dari yang pundung berat, lalu happy karena bisa melakukan hal yang menyenangkan yang biasanya dilarang bunda, sampai pundung lagi dan sedih lagi.. Grafik emosi naik turun wajar kok. Menunjukkan kalau mereka sedang belajar mengatasi emosi yang tidak stabil.
Sekian curhat hari ini, mari lanjut packing. Jogjaaaa… here I come!!
No Comments :