Freeport Pasca Akuisisi, Kontribusi dan Narasi Untuk Negeri
FREEPORT PASCA AKUISISI, KONTRIBUSI DAN NARASI UNTUK NEGERI
Apa yang ada di pikiran kalian ketika mendengar kata FREEPORT? Sebuah pertambangan besar yang megah berdiri di ujung timur Indonesia, kekayaan alam Indonesia, negosiasi panjang, eksploitasi alam, dan banyak lagi yang saya dapatkan ketika saya menanyakan ke teman-teman dalam suatu diskusi ringan.
Ceritanya siang itu kami sedang ngopi dan cemal-cemil cantik sambil membicarakan proses peralihan saham PT. Freeport Indonesia yang sedang ramai. Emak-emak macam kami, kalau sedang cemal-cemil cantik, yang diobrolin bukan sekedar diskonan diapers dan minyak goreng, tapi juga isu hits terkini, termasuk isu Freeport saat itu. Mengingat semua yang terkandung di bumi Papua dan dieksploitasi adalah tanah milik pemerintah bangsa Indonesia.
Setelah sekian bulan berlalu, rasa penasaran pun tergelitik kembali. Setelah 51% saham PT. Freeport Indonesia di akuisisi pemerintah Indonesia, lantas apa? Apa saja kontribusi Freeport untuk perkembangan negeri? Kenapa sepertinya sepi-sepi saja? Atau kita yang memang jalan-jalannya kurang jauh?
Yuk mareee sekarang kita jalan-jalan agak ke timur negeri tercinta!
Freeport Pasca Akuisisi
Berbekal kecanggihan internet, hari itu saya menyempatkan untuk memilah berita tentang Freeport. Mulai dari perkembangan PT. Freeport Indonesia pasca pengalihan saham dan kontribusinya dalam pembangunan Indonesia.
Setelah proses divestasi saham, ternyata isu yang beredar di masyarakat terus berkembang. PT Inalum akhirnya resmi meningkatkan kepemilikannya dari 9,3% menjadi 51,2% dengan membayar sekitar 55 triliun rupiah. Dari prediksi para pakar, kekayaan yang terkandung di bumi Papua masih ada sekitar 2.400 triliun rupiah hingga tahun 2041.
Pada prosesnya pemerintah bersama kementerian dan lembaga terkait memilih cara terbaik agar sebagian besar saham PT. Freeport Indonesia berhasil kembali ke tangan negeri, tanpa harus melalui proses arbitrase yang panjang yang dapat merugikan keberlangsungan pertambangan. Bagaimanapun juga pertambangan harus tetap berjalan agar kontribusi terhadap Indonesia juga tidak mandeg.
Jadi, sebagai ibu-ibu yang doyan nyemil cantik sambil bergosip, mari kita berpikir positif dan pantang lelah mencari informasi valid tanpa harus nyinyir duluan. Budaya nyinyir tidak akan membawa kita ke mana-mana, kecuali ke dalam kesesatan informasi semata. Sampai di sini paham kan ya?
Pasca akuisisi, ternyata masih banyak tantangan yang dihadapi dan harus diselesaikan oleh Freeport. PT Inalum masih memiliki PR besar untuk menunjukkan bahwa anak bangsa mampu ambil bagian dalam mengelola kekayaan negara. Meski sampai hari ini operasional PT Freeport Indonesia masih dipegang oleh Freeport McMoran (FCX), setidaknya Inalum harus menunjukkan kinerja yang mumpuni agar mampu memberikan kontribusi yang lebih untuk Indonesia.
Sampai di mana Kontribusi Freeport Untuk Negeri?
Ternyata PT. Freeport Indonesia berdiri bukan hanya untuk mengeruk kekayaan alam semata lho. Ada kontribusi Freeport dalam pembangunan Indonesia. Bahkan di tahun 2018, kontribusi Freeport melalui program CSR nya, berhasil meraih tiga penghargaan sekaligus, yaitu Top Leader on CSR Commitment 2018, Top CSR 2018 untuk Sektor Pertambangan dan Top CSR 2018 untuk Program Infrastruktur. Penghargaan tersebut diberikan pada program TOP CSR Award yang diadakan oleh Majalah Business Indonesia.
Sampai di mana kah kontribusi tersebut? Mari kita intip pelan-pelan.
Melalui program CSRnya, PT Freeport Indonesia fokus pada empat bidang. Melalui program CSR tersebut, Freeport bermaksud untuk turut berkontribusi dalam meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat papua khususnya.
Bidang Kesehatan
Di bidang kesehatan, PT. Freeport Indonesia mampu menurunkan angka kasus penderita Malaria hingga 70% di Timika, Papua. Penurunan yang signifikan tersebut berhasil dilakukan berkat sinergi dengan lembaga dan dinas kesehatan terkait. Melalui program Mimika Bebas Malaria, Freeport membantu dinas Kesehatan Kabupaten Mimika membangun drainase yang tepat, program sanitasi, pelatihan pengelolaan lingkungan yang baik hingga program pengobatan dan pencegahan berkesinambungan.
Selain itu bersama dinas kesehatan kabupaten Mimika, PT Freeport Indonesia turut membantu membangun klinik terapung. Klinik yang berupa kapal berukuran 17 x 5 meter yang berkapasitas 13 penumpang tersebut memiliki 3 ruang tidur, kamar pemeriksaan, laboratorium mini, kamar obat hingga ruang observasi. Klinik yang dilengkapi dengan fasilitas instalasi bedah minor dan serta alat medis untuk ibu hamil dan melahirkan tersebut membantu pemda dalam memberikan fasilitas untuk masyarakat papua yang mengalami kesulitan akses kesehatan.
Jika ditelusuri, masih banyak kontribusi Freeport untuk membangun bidang kesehatan di Papua, khususnya Timika. Langkah nyata dalam bidang kesehatan terbukti banyak membantu pemda setempat dan dinas terkait dalam melayani masyarakat.
Bidang Pendidikan
Membangun Papua yang efektif dan berkesinambungan tidak cukup hanya dengan membangun gedung-gedung megah atau ratusan kilometer jalan berkelok-kelok. Membangun Papua harus juga membangun manusianya. Memberdayakan masyarakat melalui peningkatan program pendidikan juga harus menjadi prioritas utama.
Untuk itulah PT Freeport Indonesia melalui dana kemitraan yang dikelola oleh Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme Kamoro (LPMAK) setidaknya telah membantu lebih dari 650 generasi Papua dengan memberikan beasiswa pendidikan. Hingga saat ini, lembaga kemitraan tersebut tercatat telah memiliki 5 sekolah asrama untuk putra-putri Papua.
Jangan lupa, Papua juga memiliki institut pertambangan yang didirikan atas prakarsa PT Freeport Indonesia yang telah menghasilkan ribuan lulusan. Sebagian besar lulusannya telah banyak bekerja di berbagai perusahaan dan kontraktor.
Selain itu, melalui program beasiswa Community College Initiative (CCI), PT. Freeport Indonesia juga turut membantu anak-anak berprestasi untuk melanjutkan studinya ke Amerika Serikat. Para pelajar tersebut dapat belajar banyak bidang sesuai minatnya, mulai dari pertanian, teknologi informasi hingga pariwisata dan banyak bidang lainnya.
Bidang Ekonomi
Dalam bidang ekonomi, Freeport membina ratusan pengusaha lokal untuk dapat membuka peluang bisnis sehingga dapat berkontribusi dalam membuka banyak lapangan kerja. Pembinaan dan bantuan dana diberikan bagi pengusaha di bidang peternakan, pertanian, perikanan hingga sektor ketahanan pangan.
Program pembinaan tersebut diberikan kepada pengusaha mikro, pengusaha kecil hingga menengah. Program dilakukan dengan memberikan pendampingan dan pembinaan untuk pengembangan usaha bagi pengusaha-pengusaha yang potensial. Program tersebut juga melibatkan lembaga pemberdayaan masyarakat dan koperasi.
Pembangungan Infrastruktur
Pembangunan infrastruktur di Papua harus dikebut habis-habisan. Dengan adanya PT Freeport Indonesia, maka pembangungan infrastruktur di sekitar pertambangan otomatis akan mengalami peningkatan signifikan.
Infrastruktur jalan misalnya, selain digunakan untuk pengangkutan ribuan ton hasil tambang setiap harinya, infrastruktur tersebut dapat dimanfaatkan warga sekitar untuk kegiatan sehari-hari. Selain itu pembangunan sarana dan prasarana dalam bidang kesehatan dan pendidikan merupakan kontribusi nyata pembangunan infrastruktur yang diberikan Freeport untuk Indonesia.
Selain itu masih tercatat ada pembangunan bandara Internasional Mozez Kilangan, Kompleks olahraga, Jembatan, Rumah sakit dan sekolah yang tersebar di beberapa daerah di Mimika. Pembangunan banyak infrastruktur dilakukan baik di dataran tinggi maupun di dataran rendah. Dengan kondisi geografis Papua yang menantang, PT Freeport Indonesia tetap berkomitmen untuk turut membantu pembangunan di Papua
Narasi Indah Untuk Negeri
Ternyata banyak juga ya kontribusi Freeport Indonesia untuk masyarakat sebagai sumbangsih bagi negeri. Apakah itu sudah cukup? Tentu saja belum. Papua bukan hanya terdiri dari Timika saja. Papua terbentang dari Biak hingga Merauke. Banyak pembangunan yang harus dikejar hingga pulau terpencil di ujung Papua.
Untuk itu Narasi indah wajib dibangun oleh Freeport guna menggaungkan nama Papua dan nama Freeport Indonesia sendiri.
Tidak dapat dipungkiri, ketika mengingat Freeport maka kita pun akan mengingat warisan tanah yang telah tereksploitasi habis-habisan. Ditambah lagi citra yang tercipta dan di bangun sejak pemerintahan orde baru di mana sumbangsih Freeport tak sebanding dengan kontrak pengambilan hasil kekayaan Papua.
Pasca akuisisi sudah selayaknya Freeport membangun narasi baru. Narasi yang dibangun oleh perusahaan yang hasil divestasi sahamnya melalui perjuangan panjang. Narasi merdu yang turut menggaungkan nama Papua di mata dunia sebagai bagian dari pulau yang kaya di Indonesia.
Dari mana narasi indah itu harus dibangun?
Berawal dari sinergi dengan pemerintah, Freeport dapat membangun narasi indah demi peningkatan brand image perusahaan. Mumpung pemerintah Indonesia sedang getol-getolnya membangun infrastruktur dan mengejar ketertinggalan pembangunan di Papua. Saatnya PT. Freeport Indonesia turut ambil bagian dalam sumbangsih bagi negeri.
Pembangunan infrastruktur yang selama ini dilakukan oleh Freeport memang telah turut memberikan dampak nyata bagi masyrakat. Namun dampak tersebut sangat terbatas dirasakan. Sudah waktunya PT Freeport Indonesia melebarkan sayap pembangunannya dari ujung ke ujung Papua. Gaung itu harus terdengar gemanya di seluruh Papua, agar dampak nyata perubahan yang positif akan lebih terasa dibandingkan pengerukan kekayaan alamnya.
PT. Freport Indonesia dapat berkolaborasi dengan kamu milenial dalam memaksimalkan manfaat media sosial untuk gaung yang lebih luas dan indah. The power of social media tentu tidak dapat diingkari lagi. Hanya dengan kata “twitter please do your magic” maka kita bisa mengumpulkan masyarakat sejaga Indonesia dalam mendukung sebuah program.
Pun demikian dengan PT. Freeport Indonesia dapat mulai berkolaborasi dengan influencer, blogger, youtuber maupun pegiat media sosial untuk dapat membantu menggaungkan narasi indah tentang kontribusi Freeport untuk Indonesia. Bangun narasi yang bukan sekedar pencitraan, namun juga kontribusi yang nyata dan berkesinambungan.
Sudah saatnya bagi Freeport turut membawa nama Papua mendunia sebagai bagian dari tanah Indonesia. Banyak hal yang bisa diangkat dari Papua, selain kekayaan alamnya. Papua memiliki banyak potensi di bidang sumber daya manusia. Jika Djarum memiliki Djarum Foundation, Sampoerna juga memiliki Sampoerna Foundation dan Sampoerna Academy, Freeport pun layak untuk memiliki program unggulan yang mengangkat namanya dan asuhannya di mata Indonesia maupun dunia.
Memiliki program unggulan menjadi narasi yang penting, agar ketika kita berpikir tentang Freeport maka akan lebih banyak hal positip yang muncul. Dukungan masyarakat luas karena gaung positip ini sangat dibutuhkan dalam pembangunan bisnis PT. Freeport Indonesia dan keberlangsungan usahanya.
Reklamasi dan revegatasi lingkungan juga menjadi agenda wajib yang harus terus dilakukan oleh Freeport. Bagaimanapun juga dampak kerusakan lingkungan akibat kerusakan tambang memang tidak dapat dipisahkan. Untuk itu, agenda reklamasi dan revegetasi harus makin diperluas, baik wilayah cakupan perbaikannya maupun gaung perubahannya. Menjadi perusahaan tambang yang peduli lingkungan memang membutuhkan usaha pembangungan narasi yang sedemikan rupa.
Narasi indah tentang Freeport untuk Papua dan Indonesi harus terus dibangun. Bukan hanya tentang pencitraan, tetapi tentang program-program yang tepat guna dan memiliki dampak yang lebih luas dan massive. Untuk Indonesia yang lebih baik dan Freeport yang lebih menggema.
No Comments :