Berkebun Emas Dengan Lima Ribuan Rupiah

Ternyata kita bisa lho berkebun emas, memiliki lempengan emas yang banyak, hanya dari lima ribuan rupiah. Serius, ini bukan tipuan. Bukan juga iklan menggandakan uang.

Judul

Masih ingat investasi dengan pohon emas yang dulu sempat ramai? Pada awalnya menarik sekali ya melihat keuntungan yang akan di dapat dengan berinvestasi emas. Bayangkan kalau kita bisa punya pohon emas yang banyak. Wah.. pasti bisa berkebun emas dong yaa… Namun jadi bertanya-tanya, gimana kalau ternyata investasinya bodong? Hanya tipu-tipu? Sudah susah payah uang dikumpulkan ternyata melayang begitu saja di bawa kabur orang.

Continue reading Berkebun Emas Dengan Lima Ribuan Rupiah

Single di #UsiaCantik? Never Mind!

Melihat banyak profil tentang wanita-wanita di #UsiaCantik yang berseliweran di timeline sosial media, ingatan saya terbang ke sosok seorang teman. Ia teman yang sangat akrab ketika kita masih tinggal di kost dan bekerja di satu gedung perkantoran yang sama. Tutik Wulandari namanya. Saya biasa memanggilnya “mbak Tutik”, karena usianya beberapa tahun lebih tua dari saya.

WhatsApp Image 2016-11-22 at 8.05.55 PM

Mbak Tutik lahir di tengah keluarga sederhana di Kediri. Kedua orang tuanya kini sudah tak bekerja lagi. Lahir sebagai anak kedua dari 2 bersaudara, kakak perempuannya kini tinggal di Bogor bersama suaminya. Mbak Tutik bekerja sebagai seorang karyawan di sebuah manajemen gedung perkantoran. Saya mengenalnya sebagai sosok yang murah senyum, ramah, cerdas dan cekatan. Namun di usianya yang kini menginjak 36 tahun, Tuhan belum mempertemukan dengan jodohnya. Yang saya kagumi darinya, dengan status single tersebut ia tetap melangkah ringan dengan berbagai aktivitasnya. Ia memang pribadi yang hangat, mudah untuk diajak tertawa dan senang ngobrol tentang apa saja.

Continue reading Single di #UsiaCantik? Never Mind!

Aku, Mertuaku, Iparku

Aku Mertuaku Iparku (2)
pic taken from: www.pexels.com

“mbak, aku mau pindah aja.. mau cari rumah kost. Mertuaku biar tinggal sama iparku aja. “

Malam itu tiba-tiba notifikasi di w.a saya berbunyi. Seorang teman curhat tentang mertua dan iparnya. Ini bukan pertama kali saya menerima curhatan serupa.  Gara-gara tulisan saya tentang mertua, terkadang w.a saya mendadak jadi ajang curhat para menantu-menantu cantik.

Jadi ceritanya si menantu cantik sedang kesal karena dia merasa mertuanya jauh lebih perhatian ke iparnya. Setiap mertua pergi ke luar kota, yang dibawakan oleh-oleh saudara iparnya, mentang-mentang si ipar sering kirim uang ke mertuanya. Setiap kali iparnya main ke rumah, mertuanya heboh masak enak dan pulangnya selalu dibawakan bekal. Setiap kali ngobrol dengan tetangga, selalu yang dibanggakan si ipar yang cekatan dan luwes. Kalau si ipar sakit, bisa sehari 3 kali telepon hanya untuk menanyakan sudah makan belum, sudah minum obat atau belum dan bla..bla… curhatan yang lainnya.

Ada yang pernah merasakan hal serupa? Atau mirip-mirip? Continue reading Aku, Mertuaku, Iparku