Teman Tapi Toxic, 10 Ciri dan 6 Cara Menghadapinya
TEMAN TAPI TOXIC, 10 CIRI-CIRI DAN 6 CARA MENGHADAPINYA
Sering dengar istilah toxic friend? Tahu gak sih apa itu Toxic Friend? Toxic Friend adalah teman yang banyak memberikan pengaruh buruk pada kita. Bahkan tak jarang tipe teman seperti ini sangat menjengkelkan, selalu membawa aura negatif.
Teman seharusnya menjadi partner yang selalu membawa kita bersama-sama menjadi lebih baik, saling berbagi dan membantu dalam menghadapi masalah. Teman biasanya bisa menjadi tempat curhat, tempat berbagi tawa dan tangis dan saling menguatkan.
Untuk beberapa orang memiliki teman toxic itu susah dibedakan. Awalnya merasa teman tersebut asik-asik saja, tapi tanpa disadari teman tersebut selalu meniupkan hal-hal yang negatif yang bisa jadi lama-lama akan menjadi kebiasaan juga buat kita. Jadi berhati-hatilah memilih teman.
Untuk kalian yang sulit mengenali, berikut beberapa ciri-ciri teman yang toxic:
-
Teman Manipulatif
Ada orang yang berpura-pura menjadi teman baik hanya untuk mencapai tujuannya sendiri. Tipe teman seperti ini biasanya hanya memanfaatkan keberadaan kita saja tanpa bersusah payah memikirkan kita. Mereka adalah orang-orang yang memanipulasi hubungan persahabatan untuk keuntungan pribadi.
-
Teman Posesif
Ada beberapa teman yang dia tidak mau kita punya teman lain. Kemana-mana maunya harus sama dia saja. Kalau melihat kita asik ngobrol dan tertawa dengan orang lain, dia akan marah besar. Teman posesif seperti ini hanya akan membatasi ruang gerak kita. Bahkan orang tua kita saja tak seposesif itu, bukan?
-
Teman Vampir
Teman tipe ini adalah teman yang menghisap aura positif kita. Dia akan melihat segala sesuatu dari segi negatif saja. Semua hal baik tidak akan tampak di matanya. Teman seperti ini tidak bisa melihat temannya bahagia. Dia akan membisiki kita dengan hal-hal negatif yang akan langsung menghisap habis energi positif kita.
-
Teman Kompetitif
Teman yang seperti ini selalu tidak mau kalah dan ingin dipandang lebih. Dia tidak bisa melihat temannya memiliki pencapaian di atasnya. Kompetisi yang berlebihan hanya akan menimbulkan rasa saling tidak percaya dan penuh rasa iri. Teman harusnya bisa supportif, mendukung kita di saat di bawah maupun di atas.
-
Teman Drama
Pernah punya teman yang isinya selalu keluhan setiap hari di chat maupun saat ketemu? Seolah hidupnya menderita terus gak ada bahagianya. Teman seperti ini selalu ingin diperhatikan dan didengarkan. Dia merasa menjadi orang paling menderita dan hidupnya penuh drama.
-
Teman Hakim
Teman yang seperti ini, setiap kali ketemu kita, adaaa saja yang dikritik dan dihakimi. Tak peduli mau kita dandan berapa puluh jam, pasti ada kurangnya untuk dikritik. Dia tidak mau tahu kita sudah berusaha melakukan sesuatu, selalu ada saja yang dihakimi dari setiap gerak-gerik kita. Yang punya teman seperti ini, harus selalu ingat peraturannya, peraturan no. 1 dia selalu benar, peraturan no. 2 kalau dia salah, kembali ke no. 1.
-
Teman Bergunjing
Bergunjing itu memang menyenangkan. Melihat kesalahan orang lain dan mencacinya itu memang nikmatnya tiada tara. Tapi kalau kamu punya teman yang over dosis melakukan ini, sebaiknya jaga jarak deh. Teman bergunjing hanya akan membawa kalian melihat keburukan orang lain tanpa bisa mengapresiasi kelebihannya. Bersama teman seperti ini kalian tidak akan pernah bisa belajar untuk maju.
-
Teman Tukang Ngatur
Punya teman tukang ngatur itu gak enak banget. Pernah merasakan? Semua tindakan kita, keputusan kita, wajib dikonsultasikan sama dia. Kalau tidak, siap-siap saja dijutekin. Bahkan tidak jarang kita akan otomatis dicoret dari daftar persahabatan.
-
Teman Pengadu domba
Teman seperti ini biasanya tidak bisa melihat sahabat-sahabatnya rukun semua. Dia senang sekali menjelekkan-jelekkan antar teman. Dia bisa ngomong A ke orang B, dan ngomong B ke orang A. Tak jarang dia menyebarkan fitnah dan kebohongan. Dia senang sekali menghasut antar sahabat. Ketika temannya sudah terprovokasi dan saling bermusuhan dia akan muncul seolah menjadi sahabat yang paling baik dan paling setia.
-
Teman Gratisan
Punya teman yang selalu minta gratisan? Atau dia hobi banget utang tapi tak pernah dibayar? Setiap kali beli jajan bareng, dia akan duluan ngacir atau beralasan dompet ketinggalan dan sejuta alasan lainnya. Kalau tiba waktu bayar, dia akan pura-pura bego dan sok gak ngeh. Teman seperti ini tidak pernah mau mengeluarkan sepeser uangnya untuk kita. Sebisa mungkin dia hanya akan modal dengkul, tak peduli berapapun uang di dalam dompetnya.
Pernah gak sih punya teman dengan ciri salah satu atau salah semua di atas? Apa yang biasanya kalian lakukan jika punya teman seperti di atas?
Setiap orang pasti punya pengalaman sendiri menghadapati teman-teman toxic yang tidak membawa perubahan yang baik buat kita. Kalau kalian punya pengalaman menghadapi teman toxic, share yuk di kolom komentar.
Saya pun juga punya pengalaman yang menyebalkan dengan teman-teman toxic. Berikut beberapa cara yang saya lakukan untuk menghadapi teman toxic yang menyebalkan:
-
Jaga Jarak
Hal pertama yang harus dilakukan adalah jaga jarak. Kalau merasa gak enak, lakukan dengan pelan-pelan dan bertahap. Hindari atau batasi berinteraksi terlalu sering dengan mereka. Dengan menjaga jarak, kita bisa mengurangi pengaruh buruk teman-teman toxic.
-
Tutup Mata Tutup Telinga
Setelah kita makin susah diajak jalan bareng, teman-teman toxic biasanya akan mengeluarkan segala omongan-omongan pedas dan jutek. Sekaranglah saatnya untuk tutup mata dan telinga. Semua yang mereka omongkan adalah cara mereka untuk memprovokasi dan menghancurkan kita. Jadi, jaga diri agar tidak terprovokasi, pasang penutup mata kuda dan sumpal telinga tiap ketemu sama mereka.
-
Sugesti Diri Dengan Energi Positif
Untuk mengurangi pengaruh energi negatif mereka, sugesti diri dengan energi positif. Biasakan untuk selalu berprasangka baik terhadap apapun. Jika ternyata menemui hal yang salah dari prasangka baik kita, berbaik sangkalah dengan Tuhan. Paling tidak dengan selalu berprasangka baik, kita tidak akan menambah coretan dosa. Jika terbiasa berprasangka baik, melihat segala sesuatu dari sisi yang baik, maka energi positif akan melingkupi kita, Dengan adanya energi positif, maka nantinya kita juga akan dipertemukan dengan teman-teman yang memiliki energi yang sama.
-
Kontrol Reaksi Diri
Apabila terpaksa berinteraksi dengan mereka, kontrol reaksi diri. Teman-teman toxic biasanya akan berusaha menyebarkan pengaruh buruk dan memprovokasi kita, karena itu kontrol reaksi diri. Kalau terpaksa harus kena palak teman gratisan, anggap saja kita sedang bersedekah pada orang yang tidak mampu. Kalau kamu tidak ikhlas, kamu juga bisa menegur dia dengan cara yang elegan. Ingat, jangan terbawa emosi setiap berinteraksi dengan mereka.
-
No Social Media
Hindari menggunakan media sosial untuk tempat buang sampah dan kekesalan. Jangan tumpahkan di media sosial kalau kamu kesal dan ingin ngomel. Hindari juga menegur mereka di media sosial. Ingat, menumpahkan kekesalan di media sosial tidak akan menyelesaikan masalah. Menegur dan menasihati di media sosial juga tidak akan membawa kebaikan. Kalau terpaksa harus menumpahkan kekesalan lewat tulisan, gunakan buku, kertas atau media yang lebih pribadi.
-
Cari Bantuan
Jika kalian merasa sudah diambang batas dan sudah tidak mampu lagi menghadapi mereka, cari bantuan. Cari orang yang kamu percaya dan bisa membantumu, bisa orang tua, bisa teman lain yang kamu anggap gak toxic, guru, psikolog atau yang lain. Pengaruh orang toxic memang kadang tidak sanggup kita selesaikan sendiri.
Nah, dari pengalaman bertemu beberapa teman yang toxic itulah, akhirnya saya pun jadi tahu bagaimana menjaga diri dan membatasi berinteraksi dengan mereka. Teman-teman yang membawa aura negatif dan tidak membawa kebahagiaan mungkin sudah saatnya untuk dipertimbangkan disortir dari daftar persahabatan.
Apakah kalian pernah punya pengalaman punya teman yang membawa racun? Kalian punya cara ampuh apa untuk menghadapi teman tipe ini? Share dong di kolom komentar.
“A real friend is one who walks in when the rest of the world walks out”
Teman adalah saudara tambahan yang Tuhan berikan untuk kita. Karena itu, teman tidak akan menjadi beban atau membawa menuju kegelapan.
Setuju?
No Comments :