Mengasah Empati Dan Daya Pikir Anak Melalui Permainan Di BebeLand

Mengasah Empati Dan Daya Pikir Anak Melalui Permainan Di BebeLand

“Bund, orang-orang itu sudah tahu kalau tiap musim hujan rumah mereka pasti kena banjir, kenapa kok masih suka buang sampah di sungai?” Ujar kunyil suatu hari ketika mereka melewati perkampungan padat penduduk.

Pertanyaan semacam itu sudah sering saya terima dari duo kunyil. Lain waktu dia juga bertanya

“Bund, kemarin si A jatuh di tangga. Sama teman-temanku bukannya ditolongin malah diketawain. Jatuh itukan sakit, kenapa diketawain? Itukan bukan hal yang lucu.”

Dari banyaknya pertanyaan duo kunyil setiap harinya, kadang bermuara pada satu hal. Ternyata mendidik anak itu bukan sekedar memberi makan kenyang dan mengantarkan sekolah setiap hari. Ada tanggung jawab moral yang harus dibawa orang tua sampai akhirat kelak.

Mendidik anak itu juga harus menanamkan empati. Mendidik anak itu juga harus menanamkan kecerdasan logika dan sosial. Nilai bagus di sekolah, belum tentu hasil akhirnya anak juga akan memiliki moral yang bagus. Pendidikan moral inilah yang kadang luput dari banyak orang tua. Hingga mereka baru sadar ketika anaknya mulai dewasa dan bergaul dengan bermacam-macam orang. Ketika si bocah tumbuh menjadi anak yang tidak memiliki karakter dan mudah terseret pergaulan, orang tua hanya bisa menyalahkan keadaan.

Menanamkan Empati Dan Daya Pikir Mulai Dari Mana?

Konon kata ibu psikolog cantik, anak lahir dengan memiliki potensi IQ dan EQ yang dibawanya. IQ adalah kecerdasan Intelektual, sedangkan EQ adalah kecerdasan emosional. Jadi anak-anak lahir sudah diberi paket lengkap sama Gusti Allah. Nah, selanjutnya tergantung kita, orang tuanya, apakah paket lengkap itu mau diaktifkan semua, atau gak dipakai sama sekali.

Sama seperti handphone yang punya banyak fitur, tapi kalau si pemakaianya gagap teknologi ya fitur-fitur yang sudah terinstal gak akan ada gunanya. Smartphone di tangan orang yang gak smart ya sama kayak gawai jadul yang cuma bisa buat telpon sama sms.

Demikian juga anak-anak yang diciptakan sempurna oleh Sang Maha Pencipta. Mereka sudah dibekali oleh rasa ingin belajar, rasa peduli dan kecerdasan berpikir. Tugas orang tua adalah mengasahnya setiap hari untuk mengaktifkan fitur-fitur tersebut. Kalau fiturnya sudah aktif semua bisa dijadikan bekal anak seumur hidup.

Mengasahnya tidak harus melalui nasihat berbusa-busa setiap hari. Mengasah empati, rasa peduli dan kecerdasan berpikir bisa melalui permainan. Nah, dalam rangka membantu orang tua mengasah kecerdasan berpikir dan rasa peduli inilah BEBELAC menghadirkan BEBELAND.

8 Jenis permainan yang ada di Bebeland

Pada tanggal 29-30 September 2019 kemarin Bebelac menghadirkan Bebeland di Tunjungan Plaza. Bekerja sama dengan psikolog cantik, Roslina Verauli, Bebelac mendukung orang tua dalam memberikan stimulasi pada anak untuk mengasah rasa peduli dan cara berpikirnya. Kemampuan dalam berpikir, menggunakan logika disertai dengan rasa peduli akan membantu anak dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi.

Bebeland terbagi dalam 3 zona, yaitu Bebetown, Bebeforest dan Bebesea. Tiap-tiap zona, anak-anak akan diberi misi untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi. Permainan dalam menyelesaikan masalah tersebut sudah dirancang sedemikian rupa sehingga dapat sekaligus memberikan stimulasi motorik pada anak.

Seperti misalnya di Bebetown anak-anak diminta untuk membantu warga kota yang sedang mengalami masalah mati listrik dan jam kota yang mati. Di 2 permainan “light the city” dan permainan “fix the gears” anak-anak dilatih untuk mencari solusi dan membantu orang lain. Reward yang diperoleh dalam menyelesaikan misi tersebut, selain ucapan terima kasih yang tulus dari mbak-mbak dan mas-mas cakep, anak-anak juga akan mendapat pin yang bisa ditempel di baju seragamnya. Seru ya!

Rasa peduli anak-anak tak hanya dilatih dengan membantu orang lain, tetapi juga membantu menyelamatkan hewan dan lingkungan. Di BebeForest anak-anak diajak mencari solusi ketika ada kucing yang ada di atas rumah pohon dan takut turun. Melalui permainan “rescue the cat” anak-anak juga bisa sekaligus melatih motorik kasarnya dengan naik-turun wahana permainan. Di Bebeforest, selain ada permainan “Rescue the cat”, ada juga permainan “Feed the Animal” dan “Find the way”.

Bebeland juga membawa isu yang sedang hangat tentang laut. Melalui wahana Bebesea anak-anak diajak untuk menyelamatkan karang, menolong penyu dan menolong teman. Melalui permainan “Preserve the Turtle”, “Coral savior”, dan “Helping Friends” anak-anak diajak untuk peduli dan merawat karang dan seluruh penghuni lautnya. Permainan-permainan yang ada di dalamnya pun membuat dua kunyil saya susah beranjak pulang. Mereka asik memperhatikan penyu hasil kreasinya bisa berenang berlenggok-lenggok di layar raksasa.

Demikianlah ibu-ibu, PR kita dalam mendidik anak ternyata masih panjang. Masih banyak value yang harus ditanamkan dan dirawat di diri anak-anak kita. Mempunyai anak ternyata tak cukup hanya dengan memberikan gizi lengkap bagi tubuhnya, kita juga wajib memberikan gizi lengkap bagi otaknya. Terima kasih juga untuk Bebelac yang sudah mau peduli dengan kerempongan orang tua mendidik anak di era serba digital dan modern seperti ini. Kami menunggu inovasi-inovasi seru lainnya. Selamat (terus) belajar!



Related Posts :

No Comments :

Leave a Reply :

* Your email address will not be published.

ABOUT ME
black-and-white-1278713_960_720
Hi I’am Wiwid Wadmira

I am a mom of twin who love reading, writing and de cluttering. I blog about my parenting style, financial things & reviews. You may contact me at mykirakara@gmail.com

------------------
My Instagram
Invalid Data