Memanfaatkan Kardus Bekas

MEMANFAATKAN KARDUS BEKAS – Tumpukan Kardus bekas di depan kamar kerja saya sudah lama diincar bapak rombeng yang sering lewat depan rumah. “bu, kardusnya gak dijual?”  Buat saya kardus kadang lebih berharga dari uang beberapa rupiah. Bibi yang biasa membantu saya, suka geleng-geleng kepala ketika saya minta untuk tidak membuang kardus bekas susu anak-anak.

Bisa digunakan untuk apa saja sih?! Banyaaakk… Kalau saya lagi kurang kerjaan, maka berikut wujud kardus di tangan saya yang tak cukup terampil dengan hasil ala kadarnya.

Kotak Multifungsi

Ini terbuat dari kardus susu UHT bekal sekolah anak-anak. Saya gunakan untuk menyimpan alat jahit dan kertas Origami. Kebetulan dua bocah saya gemar sekali gunting-gunting kertas origami. Entah sudah berapa saja kertas origami yang masih mulus itu menjadi berkeping-keping di tangan duo Kira & Kara. Karena merasa sayang untuk dibuang begitu saja, suka saya kumpulkan. Lain waktu kertas-kertas tersebut bisa kita tempel-tempel menjadi bentuk apa saja dengan teknik kolase. Begitulah emak pelit macam saya memanfaatkan apa saja yang tersisa.

Rak Buku atau Rak Mainan

Rak tempat buku Kira dan Kara sudah tak lagi mampu menampung hasil lapar mata saya. Buku anak-anak bertumpuk di rumah kami. Hampir semuanya bukan buku mahal. Buku tersebut hasil hunting saya di rak-rak obral buku.  Isinya gak kalah kece kok. Jadilah saya harus memutar otak untuk membuat tempat-tempat baru untuk buku-buku tersebut. Membeli rak buku baru, duitnya kalah melulu sama genteng bocor di rumah. Haha… Jadilah ngalah dulu ya. Akhirnya Kardus Aqua, disulap menjadi rak buku ala-ala bunda Kira & Kara. Seperti inilah hasilnya. Bukan yang istimewa, namun Alhamdulillah, kini buku-buku tersebut tak lagi berantakan. Meski sudah mulai reyot karena dibikin sekitar 2 tahun yang lalu, namun masih bisa menampung buku-buku agar tidak berantakan.

Tempat Kertas

Selain bermain dengan kertas origami, Kira dan Kara juga gemar menggambar di kertas bekas yang baliknya masih kosong. Kertas bekas dari tempat saya kerja, sering saya bawa pulang. Kalau sudah mendapatkan itu, Mereka seperti ketemu harta karun. Bisa menghabiskan setumpuk dalam sekali waktu. Menggambar apa saja mengikuti imajinasinya. Karena itu, biar rapi saya bikin semacam tempat file untuk taruh kertas-kertas Kira dan Kara. Lumayanlah, mengurangi post dana belanja barang perintilan.

Tempat Mainan

Tempat mainan ini saya bikin dari kardus bekas susu atau bekas sereal. Kalau mau lebih kuat bisa juga bikin dari kardus bekas susu UHT. Untuk memudahkan Kira dan Kara mengambil mainannya, biasanya saya klasifikasikan berdasar jenis-jenis mainan. Balok dengan balok, barbie dengan barbie, ada masak-masakan, ada hewan-hewan, mobil-mobilan, dan segala macam. Kalau melihat di pinterest, klasifikasi mainan di tempatkan di kotak plastik bening. Berhubung budget saya mepet, tapi keinginan saya gak mau kepepet, jadilah bikin beginian. Meskipun tak jarang pada akhirnya mereka campur aduk juga. Tapi seru, bisa mengajarkan anak-anak untuk mengelompokkan mainannya sesuai kriteria.

Tempat Alat Tulis

Kebetulan di rumah selalu ada alat mewarnai dan alat tulis untuk Kira dan Kara. Spidol, pensil warna, Bolpoin itu sering sekali berantakan. 1 wadah pensil yang pernah saya beli di toko alat tulis tak lagi bisa menampung peralatan menggambar mereka. Mau beli lagi kok ya sayang uangnya. Akhirnya memanfaatkan tumpukan kardus bekas di rumah, saya bikin satu kotak khusus tempat alat-alat tulis. Alhamdulillah, sekarang jauh lebih tertata. Meskipun selalu ada saja yang tercecer, tapi tetap jauh lebih gampang mencari dan menempatkannya kembali jika ada tempat khusus tersebut.

Wadah Make Up

Mirip dengan wadah pensil, tempat make up ini juga dibuat untuk meminimalisir berantakannya kotak make up saya ditangan para bocah cilik tersebut. Maklum, mereka suka sok mau tahu dan ingin ikut-ikutan jika melihat saya sibuk di depan kaca. Sementara wadah make up lama saya sudah mulai rusak, akhirnya bikin lagi dari kardus yang menumpuk cantik di depan rumah. Dan beginilah hasilnya.

Semua wadah diatas bikinnya tidak pakai rumit. Hanya digunting sesuai besaran kotak yang diinginkan, dilem dan dilapisi kertas kado bekas, jadilah kotak-kotak yang lebih bermanfaat. Masih banyak lagi yang pernah saya buat dari kardus tapi tidak sempat diphoto. Rumah barbie, Mulut ikan untuk tempat lempar bola, Mobil-mobilan, aquarium, diorama, city view dan masih banyak lagi.

Nasib mainan-mainan tersebut kebanyakan sudah lapuk dan berakhir di bak sampah. Tapi membuatnya selalu terasa seru buat anak-anak, dan sekaligus untuk uji kesabaran buat saya. Maklum saya tipe yang kurang sabar dan gak telaten mengerjakan hal yang terlalu detail seperti crafting semacam ini. Entah sudah berapa kali saya membuat rumah Barbie, semuanya sudah rusak sebelum sempat di cat. Tanpa cat saja dua bocah sudah heboh bermainnya. Jadi sudahlah, lupakan urusan cat… Rumah barbie yang terakhir kami buat masih bertahan, awet, kadang masih suka dimainkan. Itupun juga masih belum di cat hingga kini. Padahal entah sudah berapa bulan sejak dibikin. Begitulah Emak macam saya yang mencoba untuk berkarya dan menjadi sok kreatif.

Dari mana saya mendapatkan ide memanfaatkan kardus bekas? Kebanyakan dari pinterest. Beberapa saya dapat dari instagram teman-teman yang memang asli dari sononya kreatif. Bukan sok kreatif macam saya. #TutupMukaMalu. Motivasi saya hanya untuk mencari kegiatan seru bareng para bocah. Saya ingin menunjukkan bahwa barang yang dianggap sampah sebenarnya masih bisa dimanfaatkan untuk banyak hal. Untuk pekerjaan yang susah seperti membuat pola, memotong kardus yang biasanya agak keras terkadang saya sendiri yang mengerjakan. Ketika tiba giliran menempel, mengoleskan lem, memilih kertas kado yang akan ditempel, mereka antusias bukan main.

Demikianlah kegiatan ibu yang sok kreatif dan kurang kerjaan. Kalau ada yang gak rapi, mohon dimaklumi yaa.. Tutup mata aja. Anggap saja ini prestasi luar biasa dari emak berdaster macam saya..

Selamat berkarya!


15 Comments :

  1. kereeennn idenya, kreatif memang emaknya duo kira kara ini 😀

    1. aaah.. Jadi pengen peyuk mbak Ceria..


  2. GUS BOLANG

    keren … ini namanya kreatif


  3. rajin banget mbak..
    rumah jadi rapai dan cantik lho, dan anak2 pun jadi gampang cari mainan dan alat tulisnya

    1. Difotonya pas lagi rapi, mbak… Biasanya ya selalu ada saja yang berserakan di lantai. heuheu… Tapi memang benar, anak-anak jadi gampang ambil dan beresin lagi.


  4. Kamu bilang mau menahan kardus-kardus ala-ala ini selama 2 tahun ya. Aku sudah penasaran bagaimana kamu merawat tempat-tempat barang dari kardus ini supaya nggak sampai dimakan rayap.

    1. Kuncinya sirkulasi udara bagus dan gak lembab, kakak.. Kendala utamaku adalah aku gak tahu bagaimana menyusun tulang kardus agar gak cepat reyot. hiks 🙁


  5. Wuri Wulandari

    Aku juga suka mba memanfaat kan kardus bekas, biasanya sih buat kotak make up

    1. *tooss* mbak… Saya juga suka memanfaatkan kardus bekas dengan skill ala kadarnya. Dan saya sedang mengincar kardus bekas mesin cuci milik ipar saya.. buahaha…


  6. Seru mbak, drpd dibuang nyusuh. Mending didaur ulang jd tempat2 kreatif kek gini. Aku pun suka bikin daur ulang dr kardus.
    Makanya suami awalnya sempat bingung “kenapa sih kok selalu ngoleksi kertas kado lucu?” ketika ada barang baru di rumah baru ngeh dia kalo unt dibuat daur ulang wkwkwk.

    1. buahahahaha… iyyaaa.. Gak tahan ya lihat kertas kado yang super lucuk. Aku juuga.. 😀


  7. Lucu2 yah.. Tapi apa sy bs serajin itu yak. Hahaha

    1. aku juga gak rajin kok, bunda Ruli. Ini hanya modal tempel-tempel kertas kado doang biar lebih cantik. Kalau dibanding karya ibu-ibu kreatif yang doyan crafting, duuuh jauh banget deh. Ini hanya hasil ala-ala. heuheu 🙂


  8. balakangan ini aku selalu menganggap barang bekas, nggak berguna lagi, makanya sering aku bakar.


Leave a Reply to wiwid wadmira Cancel :

* Your email address will not be published.

ABOUT ME
black-and-white-1278713_960_720
Hi I’am Wiwid Wadmira

I am a mom of twin who love reading, writing and de cluttering. I blog about my parenting style, financial things & reviews. You may contact me at mykirakara@gmail.com

------------------
My Instagram
Invalid Data