Battle Of Surabaya dan Pengalaman Nonton Pertama

Akhirnyaaaa.. setelah satu tahun puasa nonton, pecah telor juga! Untuk pertama kalinya kita nonton lagi, dan kali ini spesial karena nontonnya bareng anak-anak.  Kira dan Kara baru pertama kali masuk bioskop dan nonton di layar yang super lebaar, dengan suara yang cetar membahana.
Hari kamis yang lalu, sedianya kita mau nonton Inside Out, ternyata malah nyasar nonton Battle of Surabaya. Battle of Surabaya memang sudah jadi incaran. Karena kita gak tahu kalau Battle of Surabaya sudah tayang, jadi bilangnya ke Kira dan Kara nonton Inside out. Ternyata setelah sampai di bioskop dan mau beli tiket, diputuskanlah nonton Battle of Surabaya.

Kesan pertama nonton bareng anak: Si bocah anteng sepanjang film diputar. Hanya sesekali colek-colek karena haus dan karena dingin. Sebelum masuk malah super excited, bahkan sampai gak sabar ketika menunggu pintu bioskop dibuka.
Persiapan yang dibutuhkan ketika nonton bareng anak-anak untuk pertama kali:
  1. Jaket. Untuk berjaga-jaga jika AC di dalam gedung terlalu dingin. Alhamdulillah malam itu, AC masih nyaman. Hanya saat terakhir baru terasa semakin dingin.
  2. Minuman. Untuk menghindari dehidrasi. Makanan ringan jika diperlukan. karena malam itu kita masih dalam rangka pengiritan, maka kita hanya membawa minuman saja.
  3. Pilih tempat duduk di pinggir.  Ini untuk berjaga-jaga jika si bocah tiba-tiba mogok dan minta keluar. Atau jika tiba-tiba si anak kebelet pipis, pilih tempat dipinggir agar tidak mengganggu penonton yang lainnya.
  4. Tawari untuk ke toilet dulu sebelum masuk gedung bioskop. Agar acara menonton tidak terganggu dan berlangsung aman dan nyaman.
  5. Whispering. Setiap mau apa saja, kemana saja, dan itu merupakan tempat dan hal baru buat Kira dan Kara, saya selalu memberikan whisper. Whisper ini tujuannya agar anak tahu apa yang akan mereka hadapi, dan mereka bisa membayangkan akan seperti apa. Dengan whisper ini anak jadi tahu harus bersikap seperti apa, dan mengurangi cranky nya.  Saya juga bilang berapa lama kita akan melakukan sesuatu, jadi saya juga menawarkan apakah mereka perlu membawa sesuatu agar tidak bosan. Apapun yang akan dilakukan bersama anak, jika dikoordinasikan di awal, rasanya akan lebih tenang dan less ribet.
Untuk Filmnya sendiri, Battle of Surabaya, buat saya merupakan salah satu film animasi buatan anak negeri yang bagus.  Animasinya terbilang halus. Tapi jangan disamakan dulu dengan animasi buatan Jepang ya.. Masih kalah teknologi.  Tapi tetap ini sangat bagus dan layak tonton.
Untuk alur ceritanya, pendalaman karakternya masih kurang ada greget. Ceritanya kurang mulus di awal, tapi setelah masuk ke tengah sudah semakin terasa bagus.  Mungkin karena banyak hal yang ingin dimasukkan di dalam cerita, sehingga fokus untuk menampilkan pesannya hanya terasa setelah menjelang akhir. Karena banyak hal yang ingin disampaikan di dalam cerita inilah, yang membuat pendalaman karakter menjadi kurang terasa.  Tetapi ide cerita dan moral of story nya baguuusss… Mungkin akan terasa lebih gereget jika ceritanya bisa lebih fokus, karakternya bisa diolah lebih dalam, dan dibuat lebih epic. Sepertinya akan lebih makNyess lagi!  Saya tak hendak mengupas satu persatu tokoh dan alur ceritanya. Selain karena saya males untuk spoiler juga biar kalian segera nonton Film ini.  Dan lagi, saya ini tipe yang gak bisa nonton sekali lalu cerita mrithiiill… *toyor diri sendiri* haha…
However, saluuuut untuk anak negeri yang ikut mengerjakan film ini. Ide dan kreativitasnya pantas diacungi jempol dan diapresiasi.  Semoga setelah ini, akan ada lagi film-film serupa dengan ide yang lebih yahud, dan cerita yang lebih epic dan memukau.
Sekian ulasan acara nonton pertama kali. Semoga bisa jadi gambaran untuk yang mau nonton film battle of Surabaya dan mau nonton bareng anak-anak.


Related Posts :

1 Comment :

  1. liasari

    Aku punya anak kembar jadi sering nonton di bioskop, tetepai keduanya suka nonton film anak misteri gitu atau petualangan jadi pas lagi covid kangen kangennya nonton film fantasi anak-anak, setelah cari ke banyak referensi, ketemu film yang lumayan oke untuk ditonton The House with a Clock in its Walls. Film ini Horor Klasik Yang Seru dan Menghibur. Mungkin bagi penggemar Goosebumps dan Harry Potter, The House With A Clock In Its Walls merupakan campuran film tersebut, story line dan latar belakang tempatnya. Namun ceitanya lebih simple dan lebih banyak ke pertemanan anak kecil sehingga untuk dewasa agak terlalu bosan di part tersebut. But cukuplah yang lagi banyak waktu free.


Leave a Reply :

* Your email address will not be published.

ABOUT ME
black-and-white-1278713_960_720
Hi I’am Wiwid Wadmira

I am a mom of twin who love reading, writing and de cluttering. I blog about my parenting style, financial things & reviews. You may contact me at mykirakara@gmail.com

------------------
My Instagram
Invalid Data